JAKARTA, DISWAY.ID - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan DKI Jakarta berkomitmen mengawasi seluruh bahan pangan bebas dari bahan berbahaya.
Melalui Program Pasar Pangan Aman, BPOM DKI Jakarta melakukan pemberdayaan komunitas pasar agar mampu melakukan pengawasan mandiri.
BACA JUGA:BPOM RI: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia
BACA JUGA:Efek Samping Vaksin AstraZeneca Bikin Heboh, BPOM: Manfaat Lebih Besar daripada Risiko Efek Samping
Sejalan dengan itu, digelar Bimbingan Teknis Pengelola Pasar dan Pelatihan Fasilitator Pasar pada Selasa, 7 Mei 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh pengelola pasar tradisional di bawah Perumda Jaya.
Kepala BBPOM di Jakarta Sofiyani Chandrawati Anwar menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian tahapan dari Program Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas yang diinisiasi oleh BPOM.
Dalam penjelasannya, Bimtek ini bertujuan melakukan pengawasan terhadap bahan berbahaya yang sering disalahgunakan pada pangan, bahan angan, maupun produk pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya secara mandiri.
BACA JUGA:Mengenal Skincare Beretiket Biru yang Disita BPOM, Apa Efeknya untuk Kulit?
BACA JUGA:BigBox Permudah BPOM Awasi Obat dan Makanan melalui Media Sosial
“Tujuan Bimbingan Teknis petugas pasar atau pelatihan fasilitator untuk melatih petugas pengelola pasar agar dapat melakukan pengawasan terhadap bahan berbahaya yang sering disalahgunakan pada pangan, bahan pangan maupun produk pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya di pasar secara mandiri,” jelas Sofi.
Di samping itu, Direktur Properti dan Perpasaran Perumda Pasar Jaya Aristianto mengungkapkan bahwa pengelola pasar merupakan garda terdepan untuk mengedukasi pedagang terkait keamanan pangan.
Menurutnya, mengawal pangan aman di pasar tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan dengan kolaborasi berbagai pihak.
"Gandeng komunitas pasar seperti para pedagang yang ada di pasar, beri edukasi dan arahan, sehingga pedagang akan bersama-sama mengawal, menjual pangan yang aman di pasar,” ujar Aris.