Efek Samping Vaksin AstraZeneca Bikin Heboh, BPOM: Manfaat Lebih Besar daripada Risiko Efek Samping

Efek Samping Vaksin AstraZeneca Bikin Heboh, BPOM: Manfaat Lebih Besar daripada Risiko Efek Samping

BPOM RI mengatakan bahwa timbulnya efek samping TTS dari vaksin AstraZeneca tersebut dikategorikan sangat langka.--Twitter

JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) angkat suara terkait heboh vaksin AstraZeneca yang memiliki efek samping langka.

Perusahaan asal Inggris itu mengakui adanya efek samping berupa pembekuan darah akibat Trombosis with Thrombocytopenia Syndrome (TTS).

Hal ini terungkap usai pihaknya menghadapi tuntutan hukum oleh penerima vaksin yang mengalami kerugian parah dan kematian yang disebabkan oleh vaksin tersebut.

BACA JUGA:Tukang Parkir Liar Indomaret dan Alfamart di Rangkut Dibersihkan, Kapolsek: Tidak Ada Hak Pungut Uang Parkir Lagi

BACA JUGA:Bung Towel Sayangkan Keluarganya Ikut Diserang Saat Kritik STY: Apa Shin Tae-yong Sebegitu Dewanya?

Menanggapi hal ini, BPOM RI mengatakan bahwa timbulnya efek samping TTS dari vaksin AstraZeneca tersebut dikategorikan sangat langka.

Bahkan, kurang dari satu kasus dalam 10 ribu kejadian.

Sebaliknya, BPOM menganggap bahwa pemberian vaksin Covid-19 AstraZeneca memiliki manfaat lebih besar daripada risiko efek samping yang ditimbulkan.

Selain itu, BPOM RI juga memastikan tidak ada kasus TTS yang berkaitan dengan vaksin AstraZeneca di Indonesia.

BACA JUGA:Heboh Efek Samping Vaksin Astrazeneca Sebabkan Pembekuan Darah, Kemenkes Klaim Belum Ditemukan di Indonesia

BACA JUGA:Makna dan Tujuan Mepamit yang Dijalani Mahalini Raharja dan Rizky Febian

"Hingga April 2024, tidak terdapat laporan kejadian terkait keamanan termasuk kejadian TTS di Indonesia yang berhubungan dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca," kata BPOM RI dari keterangan tertulis.

BPOM RI bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) turut mengkaji terkait efek samping dari vaksin tersebut.

Berdasarkan hasil kajian tersebut, kondisi TTS umumnya muncul pada periode 4-42 hari setelah pemberian vaksin AstraZeneca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: