Jamaah kloter pertama dari Embarkasi Pondok Gede, Jakarta, ditempatkan di Hotel Abraj Tower di kawasan Samaliyah di utara Masjid Nabawi. Mereka disambut oleh pimpinan Masyarikh Amin Indragiri. Pria berdarah Arab Saudi-Indonesia itu adalah pemilik perusahaan yang menjadi rekanan Kementerian Agama untuk menyediakan semua fasilitas bagi jamaah.
"Selamat datang di Madinah. Saya bangga bisa melayani jamaah haji dari Indonesia karena ibu saya dari Madura," kata Amin Indragiri di atas bus jamaah.
Para jamaah terharu dengan penyambutan kepada mereka di Madinah. Di Hotel Abraj Tabah, jamaah disambut dengan lantunan salawat Tala 'Al Badru Alayna lengkap dengan rebana oleh pihak hotel.
"Lega bisa sampai di Madinah. Penyambutannya juga luar biasa. Terima kasih," ujar Habiburrahman, jamaah berusia 70 tahun dari Jakarta.
Jamaah lansia didorong menggunakan kursi roda di Bandara Amir Mohamamd bin Abduazis, Madinah. --Media Center Haji
Jamaah haji akan berada di Madinah selama 9 hari. Mereka bisa beribadah di Masjid Nabawi dan berziarah di sejumlah tempat bersejarah di kota tersebut.
Dan yang paling dicari jamaah adalah mengunjungi Raudhah, tempat di antara kamar Nabi Muhammad (sekarang makam Rasulullah) dan mimbar masjid. Tempat itu disebut juga Taman Surga karena segala doa yang dipanjatkan di sana dikabulkan.
Setelah 9 hari, jamaah haji pindah ke kota Makkah untuk melakukan umrah dan haji.
"Alhamdulillah kedatangan jamaah haji perdana berjalan lancar. Tadi penyambutannya cukup meriah dan jamaah terlihat senang. Mereka langsung kami minta beristirahat setelah menempuh perjalanan panjang," ujar Kepala Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi. (*)