Pengamat Sebut Maraknya Kasus Bullying di Sekolah dan Pesantren: Praktik Keagamaan hanya Sekadar Rutinitas

Sabtu 18-05-2024,17:59 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID – Kasus bullying di lingkungan sekolah dan Pesantren seolah tak habis terjadi.

Terbaru, siswa SMP mengalami perundungan di kawasan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

BACA JUGA:Motif Bullying Siswi SMP di Bogor, Polisi Amankan 2 Pelaku

BACA JUGA:Polisi Sebut Perundungan Siswi SMP di Bogor Berawal dari Fitnah dan Asmara, Ini Ancaman Hukuman Pelaku

Selain itu, beberapa waktu terakhir juga terjadi kasus pembullyan dan penganiayaan di lingkungan pesantren oleh sesama santri hingga merenggut nyawa.

Semakin banyaknya kasus bullying ini menjadi salah satu tanda degradasi moral karakter bangsa. 

Pengamat pendidikan Andreas Tambah menilai bahwa hal ini menjadi fenomena yang memprihatinkan.

Terlebih, pendidikan karakter bukan hanya dilakukan di sekolah, tetapi lingkungan masyarakat.

BACA JUGA:Viral! Seorang Siswi Diduga Jadi Korban Bullying Rekannya di Depok

"Saya yakin, dulu juga merasakan sebagai murid, guru, kepala sekolah, dosen, kita tidak kurang-kurang mendidik anak," tutur Andreas ketika dihubungi pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Sayangnya, apa yang terjadi di masyarakat justru sebaliknya.

"Inilah yang harus kita pikirkan karena pendidikan karakter adalah sebuah contoh, sebuah panutan," lanjutnya. 

Pegiat literasi tersebut menambahkan, belajar bukan hanya di sekolah, tetapi juga di tengah-tengah masyarakat.

BACA JUGA:Tangani Kekerasan dan Bullying di Sekolah Pakai Dana BOS, Begini Programnya

Begitu pula dengan orang-orang yang menjadi panutan di luar sekolah.

Kategori :