Transformasi Digital di Pendidikan hingga UMKM: 5G Buka Ruang Belajar Lebih Luas dan Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas
Perkembangan jaringan telekomunikasi berkecepatan tinggi ikut mendorong transformasi digital di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM. -dimas rafi-
JAKARTA, DISWAY.ID - Perkembangan jaringan telekomunikasi berkecepatan tinggi ikut mendorong transformasi digital di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM.
Hal itu tercermin di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (UBHARA) Bekasi, yang kini terus memaksimalkan pemanfaatan koneksi 4G dan transisi menuju 5G dalam kegiatan akademik.
Kepala Biro Humas UBHARA, Dr. Rr. Dinar Soelistyowati, menegaskan teknologi digital telah menjadi tulang punggung pembelajaran modern di kampus.
Menurut Dinar, koneksi 4G dan perkembangan menuju 5G pun membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan.
BACA JUGA:Grand Final Y2C 2025: 15 Finalis Kuasai Panggung Sarinah di Malam Penentuan
Pembelajaran tidak lagi terikat ruang dan waktu. Jaringan yang kuat mendorong efektivitas kegiatan pembelajaran dengan konsep hybrid learning.
"Dunia pendidikan semakin maju. Kita tidak hanya belajar secara konvensional, tapi sudah bisa digital. Itu sangat mempermudah proses belajar-mengajar karena tidak terhambat ruang dan waktu," ungkap Dinar saat ditemui Disway.Id.
Ia menyebut beberapa kendala teknis seperti jaringan tersendat masih terjadi. Meski demikian, tidak menghambat proses belajar. Secara keseluruhan adanya perkembangan jaringan telekomunikasi berkecepatan tinggi justru lebih banyak memberikan kelancaran.
"Lebih mutakhir, lebih aman. Teknologi memang butuh adaptasi, tapi sejauh ini semuanya keren," ucap dia.
Dinar menegaskan koneksi generasi terbaru sangat mendukung pembelajaran berbasis teknologi tinggi seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) yang mulai digunakan UBHARA.
"Teknologi itu sangat membantu kelancaran belajar dan mengajar kami di Universitas Bhayangkara," katanya.
BACA JUGA:Prediksi dan Rekomendasi IHSG, Tertekan Profit Taking dan Sektor Teknologi
BACA JUGA:Menkes Budi Tantang Gubernur dan Wali Kota Wujudkan Kota Sehat, Siapkan Hadiah Miliaran
Di tengah pesatnya perkembangan digital, Dinar menilai peningkatan literasi informasi wajib dilakukan oleh seluruh tenaga pendidik.
"Kita sebagai dosen harus selalu update. Disinformasi itu menakutkan, jadi kita harus memperkuat literasi untuk melindungi mahasiswa," tegasnya.
Dinar berharap agar pemerintah semakin serius mengawal perkembangan teknologi informasi, khususnya untuk dunia pendidikan.
Restu Khan, mahasiswa semester 7 UBHARA menyampaikan jika koneksi 5G sangat memudahkan mahasiswa mencari informasi atau tugas dengan cepat. Tidak lambat seperti jaringan sebelumnya.
Menurut Restu, koneksi cepat sangat membantu untuk tugas-tugas online, pencarian referensi, hingga komunikasi antar mahasiswa dan pengajar.
BACA JUGA:Fix! Pencekalan Bos Djarum Victor Rachmat Hartono Dicabut, Kejagung Ungkap Alasannya
"Misalnya tugas komunikasi bisnis, kita tinggal cari di internet dan langsung cepat. Tidak perlu tunggu lama seperti saat pakai 4G," ujarnya.
Ia bahkan merasakan perbedaan signifikan meski hanya mendapat satu bar sinyal 5G.
"Indikator sinyal satu bar juga tetap cepat," sebut Restu.
Bayu Megantoro selaku guru di TIK SMAN 2 Kota Bekasi menyampaikan jika jaringan 5G menjadi tulang punggung digitalisasi sekolah dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Bayu menyebut bahwa jaringan 5G memberikan kecepatan internet jauh di atas jaringan generasi sebelumnya.
"Untuk 4G maksimal di angka 100 Mbps, sedangkan 5G bisa mencapai 10 Gbps. Itu sangat jauh sekali," kata Bayu.
BACA JUGA:Update Bencana Sumatera: Lebih dari 400 Korban Jiwa, Pemerintah Fokus Tanggap Darurat
Menurut Bayu, koneksi 5G mendukung pemanfaatan perangkat digital modern seperti Interactive Plano (IFP) yang diberikan pemerintah.
Dengan koneksi lebih stabil dan cepat, proses penyajian materi berjalan lebih lancar, termasuk penggunaan aplikasi Canva, WeGrowth, hingga Google Workspace.
"Pembelajaran sekarang butuh update real-time. 5G sangat membantu baik untuk peserta didik maupun pendidik," papar Bayu.
Dengan koneksi internet yang lancar, TIK SMAN 2 Kota Bekasi sukses melaksanakan Tes Kompetensi Akademik (TKA) secara penuh online tanpa adanya kendala jaringan.
Tak hanya guru, siswa juga merasakan adanya perubahan yang signifikan pada pergantian koneksi. Bukan hanya akses internet lebih cepat, menurut Bayu penggunaan sinyal 5G juga berpotensi menekan kebutuhan kuota bagi para siswa.
BACA JUGA:Pendaftaran Program Magang Nasional 2025 Batch 3 Kembali Dibuka, Sediakan 13.652 Kuota
BACA JUGA:Serum Generasi Baru dari Korea Jadi Solusi Atasi Kulit Kusam, Flek Membandel, dan Garis Halus
Koneksi 5G Membuka Pintu Lebih Lebar Bagi UMKM
Mae Manah Harsa, pemilik UMKM yang bergerak di bidang jasa pembuatan bucket uang, snack, dan artificial flower juga merasa sangat terbantu dengan makin cepatnya koneksi internet.
Ia menyebut jaringan 5G memberikan perubahan signifikan terhadap pemasaran dan jangkauan pelanggan bagi usahanya yang sepenuhnya mengandalkan ruang digital, terutama melalui sosial media Instagram.
Dengan koneksi 5G, proses upload foto, video, hingga interaksi dengan calon pelanggan menjadi lebih cepat dan lancar.
"Dulu sebelum ada jaringan 5G, koneksi itu lebih lama dan kurang stabil. Sekarang jauh lebih stabil dan lebih cepat konektivitasnya," ujarnya.
Mae menyampaikan sinyal yang cepat membuat kontennya lebih mudah menjangkau banyak orang, sehingga peluang masuknya pelanggan semakin besar.
"Dampaknya itu nyata sekali buat pelaku UMKM seperti saya. Karena konektivitas stabil, jangkauan audiens lebih luas, otomatis pelanggan juga makin banyak," jelasnya.
Ia mengaku peningkatan jangkauan tersebut membuat penjualan harian maupun bulanan ikut terdongkrak.
Meski jaringan meningkat, Mae menyebut biaya kuota tidak berubah signifikan, karena besarnya konsumsi kuota lebih dipengaruhi intensitas penggunaan, bukan jenis jaringan.
Namun, ia mengaku perlu melakukan upgrade perangkat agar bisa menikmati jaringan 5G sepenuhnya.
"Saya sebelumnya pakai iPhone 8, tapi karena nggak support 5G, akhirnya harus ganti HP yang sudah support," ungkapnya.
Sebagai pelaku usaha kreatif yang mengandalkan konten visual, Mae berharap jaringan 5G bisa terus merata dan semakin stabil agar UMKM bisa lebih kompetitif di ranah digital.
"Harapannya audiens makin luas, pelanggan makin banyak. Dengan 5G yang lebih cepat dan stabil, semoga UMKM seperti saya bisa berkembang lebih jauh lagi," katanya.
Jaringan 5G kini bukan hanya mempercepat koneksi, tetapi juga membuka pintu lebih lebar bagi UMKM untuk naik kelas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
