JAKARTA, DISWAY.ID – Imbas kecelakaan bus yang mengakibatkan para siswa meninggal dunia karena kecelakaan saat perjalanan study tour, kegiatan wisata ini dilarang oleh sejumlah Dinas Pendidikan sejumlah daerah.
Berbeda justru dengan seorang guru di Bogor.
Kegiatan study tour saat ini masih menjadi pro dan kontra.
BACA JUGA:Kini Giliran Malang Perketat Study Tour Imbas Kecelakaan Siswa SMP PGRI 1 Wonosari, Begini Aturannya
Meski begitu, salah satu sekolah di kota Bogor tetap mengadakan kegiatan study tour sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran.
Indri Zakia salah seorang wali kelas di MI Ibnu Hajar Bogor memaparkan pentingnya kegiatan study tour untuk memperkenalkan sejarah secara visual dan mengedukasi para murid.
"Menurut saya ini penting ya bagi anak untuk mengetahui sejarah secara visual, bukan virtual," ucapnya saat diwawancarai Disway di Museum Sakti Pancasila, Jakarta Timur Senin 27 Mei 2024.
BACA JUGA:2 Bus Study Tour Kecelakaan di Waktu Berdekatan, Masuk Jurang dan Tabrakan di Tol
Indri mengaku bahwasanya para orang tua murid sudah was-was terkait kegiatan study tour, karena banyaknya kecelakaan yang melibatkan bus yang mengangkut peserta study tour.
"Sempat para orang tua khawatir ya, ini jadi atau nggak gitu, karena kita study tour ini mendapat dukungan dari para orang tua murid," ucapnya.
Terkait biaya, pihak sekolah sendiri memastikan bahwa study tour yang akan berlangsung harus melalui kesepakatan yang tak memberatkan.
Pihak sekolah senantiasa menyesuaikan kemampuan para orang tua murid.
"Hari ini kita ke dua tempat ya, Museum Pancasila dan TMII. Itu biaya hanya Rp300 ribu per anak, itu sudah disesuaikan dengan kemampuan para orang tua," terangnya.