Masjid Qiblatain awalnya memang memiliki dua arah mihrab yang menonjol yang umumnya digunakan oleh Imam salat, ke arah Makkah dan Palestina.
Usai renovasi, Masjid Qiblatain dibangun dengan memfokuskan satu mihrab yang menghadap Kakbah di Makkah. Sedangkan penanda kiblat lama yang ke Baitul Maqdis dipasang di atas pintu masuk ke ruang salat. Desainnya merupakan reproduksi mihrab Sulaimani seperti di ruang bawah kubah sakhrah (kubah batu) di Yerusalem mengingatkan kepada mihrab Islam tertua yang masih ada. (*)