Fenomena Child Grooming Makin Mengkhawatirkan, Anak Sebagai Korban Justru Bangga Jalin Hubungan dengan Orang Dewasa

Fenomena Child Grooming Makin Mengkhawatirkan, Anak Sebagai Korban Justru Bangga Jalin Hubungan dengan Orang Dewasa

Masyarakat harus waspada dengan fenomena Child Grooming lantaran anak menjadi korban orang dewasa dalam situasi romansa. --Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Masyarakat harus waspada dengan fenomena Child Grooming lantaran anak menjadi korban orang dewasa dalam situasi romansa. 

Apa itu Child Grooming?

Dikutip dari laman resmi Siloam Hospital, Child grooming adalah tindakan membangun hubungan serta kepercayaan dengan anak-anak atau remaja, dan sering kali pada keluarganya juga dengan tujuan untuk mengeksploitasi, termasuk mengontrol, mengisolasi, hingga menganiaya korbannya secara emosional, fisik, maupun seksual.

Perilaku ini bisa terjadi dan dilakukan di mana saja dalam berbagai jenis situasi.

Beberapa contoh situasi yang biasanya dimanfaatkan pelaku untuk child grooming adalah: 

Bertemu secara langsung.

Secara virtual melalui internet.

Dalam suatu organisasi, seperti di sekolah atau tempat kerja.

Melalui media sosial.

Di ruang publik (dikenal juga sebagai street grooming).

BACA JUGA:Ramai Fenomena Childfree, Menteri Wihaji: Tetap Hormati Pilihan Itu

Pembahasan soal child grooming kembali menyeruak setelah seorang ibu yang diduga mengalami hal ini menceritakan kehidupannya di media sosial X (dulu Twitter).

Namun demikian, ibu yang memiliki 7 anak tersebut tidak merasa ada yang aneh dari pernikahannya, justru terlihat bahagia dan menceritakan dengan bangga bagaimana ia bertemu dengan sang suami yang terpaut usia 21 tahun.

Diceritakannya, wanita berinisial L tersebut mengenal sang suami pertama kali kenal ketika ia hendak menjalani Ujian Nasional (UN) SMP.

Kemudian, sang suami mulai mendekatinya ketika kelas 2 SMK. Keduanya pun menikah ketika L berusia 18 tahun dan suami berusia 39 tahun.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads