Apa Itu Child Grooming? Istilah yang Dikaitkan Kasus Video Asusila Guru dan Siswi di Gorontalo, Kenali Dampaknya

Apa Itu Child Grooming? Istilah yang Dikaitkan Kasus Video Asusila Guru dan Siswi di Gorontalo, Kenali Dampaknya

Mengenal Child Grooming, istilah yang dikaikan kasus video asusila guru dan siswi di Gorontalo.--Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Mengenal Child Grooming, istilah yang tengah ramai dikaitkan dalam kasus video asusila antara guru dan siswi di Gorontalo.

Belakangan ini viral di media sosial video berdurasi 5 menit adegan video syur antara guru dan siswi di Gorontalo menjadi sorotan publik.

Banyak warganet yang mengaitkan kasus adegan asusila antara guru dan siswi di Gorontalo dengan child grooming, salah satu tindakan kekerasan seksual pada anak dengan cara memanipulasi untuk mengeksploitasi dan pelecehan seksual karena usia keduanya yang terpaut jauh.

BACA JUGA:Terbongkar Lokasi Persetubuhan Guru dan Murid di Gorontalo Direkam, Ternyata di Ruangan Sekolah!

Kasus yang melibatkan oknum guru di madrasah aliyah negeri (MAN) dan siswi di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo itu melakukan hubungan layaknya suami istri.

Saat ini, polisi telah menetapkan guru DH (57) tersebut sebagai tersangka. Sementara, siswi yang bersangkutan dipindahkan dari sekolah.

Lantas, apa itu Child Grooming? Berikut informasinya.

Apa Itu Chil Grooming?

Dikutip dari laman resmi NSPCC, child grooming merupakan tindakan seseorang membangun hubungan, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan seorang anak atau remaja sehingga dapat memanipulasi, mengeksploitasi, dan menyiksa mereka.

BACA JUGA:Oknum Guru yang Viral Beradegan Syur di Gorontalo Resmi Ditetapkan Tersangka, Terancam 15 Tahun Penjara

Anak-anak atau remaja yang menjadi korban child grooming dapat mengalami pelecehan seksual, eksploitasi, bahkan perdagangan manusia.

Tindakan ini dapat berlangsung dalam jangka waktu pendek atau Panjang, mulai beberapa minggu hingga beberapa tahun.

Siapapun dapat menjadi pelaku child grooming tanpa memandang usia,s kelamin, atau ruas mereka.

Selain itu, pelaku juga dapat membangun hubungan dengan keluarga atau teman remaja untuk membuat mereka tampak dapat dipercaya atau berwibawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: