Asal Usul Istilah 'All Eyes on Rafah' yang Viral di Media Sosial, Misi Kemanusiaan Atas Tragedi Rafah yang Digempur Israel

Kamis 30-05-2024,10:47 WIB
Reporter : Rury Pramesti
Editor : Rury Pramesti

Aksi ini bertujuan untuk menarik perhatian seluruh dunia terhadap kekejaman yang dilakukan oleh Israel di Gaza, termasuk Rafah.

Tidak hanya di Indonesia, namun panggilan kemanusiaan ini juga menggema di negara Australia, Eropa dan berbagai negara di belahan dunia lainnya.

BACA JUGA:Ditembaki Rekannya Sendiri, 5 Tentara Israel Tewas di Jalur Gaza

BACA JUGA:Viral! Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Usai Diobrak-abrik Zionis Israel

Menurut Forbes, gaungan 'All Eyes on Rafah' ini datang dari para aktivis serta kelompok kemanusiaan.

Istilah ini berawal dari sebuah komentar dari Rick Peeperkorn, Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di WHO (World Health Organization).

Pada bulan Februari 2024, ia menyebut 'All Eyes on Rafah' beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintah supaya dibuat rencana evakuasi ke kota itu.

Netanyahu mengungkap serangan yang direncanakan itu untuk lenyapkan kawasan Rafah yang digadang-gadang sebagai benteng terakhir dari kelompok militan Hamas.

Tentunya seruan 'All Eyes on Rafah' ini dimaksudkan sebagai permintaan dari banyak orang yang tak berpaling dari apa yang terrjadi di kota Rafah.

BACA JUGA:PBB Warning Israel Patuhi Perintah ICJ

BACA JUGA:Israel Terancam Dicabut Keanggotaan FIFA Terkait Konflik Palestina, Timnas Indonesia Berpeluang ke Olimpiade Paris

Selama masa konflik Hamas-Israel, kawasan Rafah telah dihuni sebanyak 1,4 juta pengungsi yang berlindung dari serangan yang sudah menggempur Gaza.

Hingga saat ini Kamis, 30 Mei 2024 seruan tersebut terus digencarkan dengan lebih dari 989 ribu postingan tagar #All EyesonRafah yang menjadi trending di media sosial X.

Kategori :