Pesan Penting untuk Perokok: 1 Batang Rokok Lebih Baik Dialihkan untuk 1 Butir Telur

Sabtu 01-06-2024,17:43 WIB
Reporter : Ayu Novita
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID – Imbauan penting untuk para perokok aktif.

Daripada merokok, lebih baik mengalihkan pembelian rokok untuk gizi anak.

Praktisi Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama mengungkapkan konsumsi rokok bisa dialihkan untuk membeli telur untuk membantu menurunkan angka stunting.

BACA JUGA:Kreasi Makanan Bergizi dari Daun Kelor dan Telur, Cegah Stunting Sejak 1000 Hari Kehidupan Pertama

Pasalnya, kata Ngabila, stunting masih menjadi permasalahan utama di Indonesia, terdapat empat cara mencegah stunting yang bisa diterapkan masyarakat Indonesia.

“Menurut saya, ada empat cara mencegah dan mengentaskan stunting, konsumsi protein hewani yg cukup, siapkan mental dan fisik calon ibu, imunisasi rutin lengkap gratis, dan deteksi dini dgn membawa semua balita ke posyandu setiap bulan,” ungkapnya kepada Disway.id pada Sabtu, 1 Juni 2024.

BACA JUGA:Bumil Jadi Sasaran, Intervensi Gizi Serentak Atasi Stunting Mulai Juni 2024

Ia juga menjelaskan, rokok merupakan konsumsi nomor dua pada keluarga miskin setelah beras, yang mana apabila kebiasaan merokok dikurangi uang tersebut bisa dialihkan untuk membeli makanan bergizi seperti telur, ayam, susu, dan lainnya.

Dalam hal ini, Ngabila menjelaskan efek rokok baik perokok aktif maupun perokok pasif yang sama berbahayanya bagi kesehatan fisik dan juga mental pada anak.

“Perokok aktif disebut 1st hand smoker, yang menghirup asap rokok disebut 2nd hand smoker dan yang menghirup sisa asap rokok di benda disebut 3rd hand smoker termasuk bayi kita dirumah menghirup dari baju, HP, tangan, dan lainnya” ungkapnya.

BACA JUGA:Awas! Dampak Asap Rokok Pada Anak-Anak dan Bumil Bisa Picu Stunting

Perokok memiliki peran untuk mencegah efek bahaya dari rokok untuk masuk ke dalam tubuh manusia terutama kesehatan anak sejak dalam kandungan.

“Para perokok memiliki pajanan rokok sebelum sampai dengan sesudah lahir yg kumulatif bahkan sudah terbukti meningkatkan kadar kotinin di darah dan urine anak,” sambungnya.

BACA JUGA:Penghasilan Orang Stunting 22 Persen Lebih Rendah dari yang Tidak Stunting, 19 Juta Orang Terancam Kelaparan di 2045

Kategori :