JAKARTA, DISWAY.ID -- Kejaksaan Agung menembak drone liar yang mengitari kantor Korps Adhyaksa itu pada Rabu 5 Juni 2024.
Terkait hal ini, Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana mengatakan drone yang mengitari kantornya itu adalah hal yang biasa.
“Drone itu kan banyak berseliweran di Jakarta itu. Di tempat kami itu bukan kali ini aja kejadian drone. Sebelum-sebelumnya juga pernah ada drone,” ucap Ketut saat dikonfirmasi, Kamis, 6 Juni 2024.
BACA JUGA:Takut Serangan Rusia, NATO Bikin Dinding Drone dari Norwegia hingga Polandia
BACA JUGA:Kondisi Terkini Shin Tae-yong Pasca Dilarikan ke Rumah sakit
Namun demikian, Ketut mengaku sampai saat ini pihaknya belum bisa mengidentifikasi siapa pemilik atau operator dari drone tersebut. Karena bisa jadi drone diterbangkan dari jarak yang jauh.
"Tapi kita kan enggak bisa mengidentifikasi dari mana asalnya. Drone itu kan bisa dikendalikan dari jarak sekian ratus meter, sekilo pun bisa dikendalikan. Belum, belum ada saya dapat informasi dari teman teman di sana," ucap Ketut.
Menurut Ketut, soal muatan drone tersebut sedang dianalisa.
“Ya nanti kan dilihat apa muatan drone-nya, apa seperti apa, nanti saya coba konfirmasi,” kata dia.
BACA JUGA:Viral Gestur Elon Musk Curiga Lihat Banyak Burung Gereja di Bali, Netizen: Dikira Drone ya Mas Elon?
Penguntit Jampidsus 10 Orang
Kasus anggota Densus 88 yang menguntit Jampidsus Febrie Adriansyah mulai menemui titik terang.
Ternyata penguntitan Febrie dilakukan lebih dari 2 anggota Detasemen Khusus 88 Polri.