Takut Serangan Rusia, NATO Bikin Dinding Drone dari Norwegia hingga Polandia

Takut Serangan Rusia, NATO Bikin Dinding Drone dari Norwegia hingga Polandia

Takut Serangan Rusia, NATO Bikin Dinding Drone dari Norwegia hingga Polandia-getty-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Untuk melawan Rusia, beberapa negara NATO telah sepakat untuk membuat "dinding drone" sebagai pertahanan udara.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Lituania Agnė Bilotaitė dalam pertemuan di Latvia, Sabtu 25 Mei 2024.

BACA JUGA:Gudang Senjata NATO di Ukraina Hancur oleh Rudal Rusia, Supermarket Jadi Penyimpanan Senjata

BACA JUGA:Sadis! Senator AS Minta Israel Luncurkan Bom Nuklir ke Jalur Gaza: Mirip Hiroshima dan Nagasaki di Perang Dunia II

Dilansir dari laman Express.uk, ini akan terdiri dari sejumlah UAV yang digunakan oleh masing-masing negara untuk memantau wilayah mereka.

“Ini adalah hal yang benar-benar baru tembok drone yang membentang dari Norwegia hingga Polandia dan tujuannya adalah menggunakan drone dan teknologi lainnya untuk melindungi perbatasan kita dari provokasi dari negara-negara yang tidak bersahabat dan untuk mencegah penyelundupan,” ujar Bilotaite.

Menurut Bilotaitė, Lituania telah membuat rencana untuk meningkatkan perlindungan perbatasannya dengan bantuan drone.

Dinas Penjaga Perbatasan Negara Lituania baru-baru ini membentuk unit UAV dan sedang dalam proses memperoleh drone tambahan dan sistem anti-drone, tegasnya.

BACA JUGA:Usai Menang Pilpres Rusia, Vladimir Putin Langsung Warning NATO : Selangkah Lagi Perang Dunia Ketiga

BACA JUGA:Hadir di Aksi Bela Palestina, Senator Sylviana Murni Puji Diplomasi Menlu Retno di PBB

Sekarang negara-negara lain akan berangkat dan menilai apa yang perlu dilakukan agar dapat terhubung dengan negara-negara tetangga NATO mereka.

Menteri Lituania tidak dapat mengatakan kapan gagasan tersebut akan dilaksanakan tetapi mencatat bahwa “dinding drone” dapat dibuat dengan menggunakan dana UE.

 “Kami sepakat untuk mengadakan latihan regional untuk memastikan evakuasi penduduk, untuk melihat bagaimana lembaga-lembaga kami siap untuk bekerja, untuk berinteraksi satu sama lain, apa kapasitas kami untuk mengakomodasi orang-orang, apa kapasitas negara-negara lain, apakah mereka siap menerima sejumlah orang kita,” jelas Bilotaite.

BACA JUGA:Ukraina Terima Rudal Cluster Munitions Pasca Zelensky Pulang dari KTT NATO

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads