Peringati Hari Keluarga Nasional 2024, BKKBN Gelar Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor di Seluruh Indonesia

Peringati Hari Keluarga Nasional 2024, BKKBN Gelar Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor di Seluruh Indonesia

BKKBN gelar pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional 2024.--Dok. BKKBN

JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSA).

Penyelenggaraan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional.

Hari Keluarga Nasional diperingati pada Sabtu, 29 Juni 2024.

BACA JUGA:Cara BKKBN Genjot Penurunan Angka Stunting, Cek Tinggi dan Berat Badan Anak

BACA JUGA:Kepala BKKBN Tanggapi Viral Polemik ASI Bubuk: Ada Protokolnya, Metode Freezing Jauh Lebih Tepercaya

Untuk menyambut Hari Keluarga Nasional tersebut, BKKBN menyelenggarakan pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor di seluruh Indonesia.

Peluncuran acara tersebut dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara dan diikuti secara daring serta luring di seluruh Indonesia.

Kepala BKKBN, dokter Hasto menyebut PSA merupakan Langkah BKKBN dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dengan mengatur Jarak kelahiran.

“Karena cerdas atau tidaknya sangat dipengaruhi oleh stunting, maka stunting itu menjadi penting. Karena stunting itu dipengaruhi oleh jarak anak, maka jarak anak itu menjadi penting,” ujar dokter Hasto dalam keterangan tertulis pada Selasa, 4 Juni 2024.

Menurutnya, saat ini SDM diukur dari human capital index yang indicator di dalamnya adalah kecerdasan anak.

BACA JUGA:BKKBN: Bonus Demografi Berakhir 2035, Tantangan Indonesia Hadapi Population Ageing

BACA JUGA:Viral Pil KB Picu Kanker Payudara, Kepala BKKBN Ingatkan Jangan Asal Minum dan Wajib Periksa

Lebih lanjut, untuk menopang ageing population bergantung pada kualitas generasi selanjutnya dan pemberdayaan perempuan.

"Generasi yang bertanggung jawab terhadap orang-orang tua karena ageing population tadi namanya 'sandwich generation' yang harus menanggung ortu tadi," tutur Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: