JAKARTA, DISWAY.ID – Pada Rabu 5 Juni Kejaksaan Agung menembak jatuh drone pengintai di Kejagung.
Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyelidiki asal muasal dari drone yang berhasil ditembak jatuh.
Keberadaan drone tersebut disangkut pautkan atas pengintaian yang pernah dilakukan oleh Densus 88 terhadap Jampidsus Febrie Adriansyah beberapa waktu lalu.
Rocky Gerung mengungkapkan bahwa pihak-pihak yang dapat menerbangkan drone dilingkungan Kejaksaan Agung hanyalah pihak yang memegang kekuasaan.
Menurutnya, adanya drone di Kajagung tersebut tak lepas dari penanganan kasus yang tengah ditangani oleh Kejagung.
“Meskipun Kapolri dan Kajaksaan agung mengungkapkan bahwa tidak ada masalah, namun pihak-pihak dibelakang kasus tersebut masih terus bertikai,” terangnya.
BACA JUGA:Demo Tolak Tapera, Ribuan Massa Buruh Mulai Berdatangan ke Kawasan Patung Kuda Jakpus
Rocky mengatakan, meskipun Kejaksaan dan Kapolri terlihat telah berdamai, namun pihak-pihak dibelakangnya belum berdamai.
“Dengan adanya drone tersebut diduga adanya pihak atau gajah-gajah dibelakangnya yang mengirimkan sinyal dan menyatakan bahwa kami belum selesai,” ungkapnya.
Selain itu Rocky juga menghkawatirkan adanya kakuatan lain diluar Kejaksaan dan Polri yang bermain dalam kasus ini, di mana hal ini juga menjadi sebuah pertanyaan besar.
Rocky juga menyinggung terkait dengan pergantian kepemimpinan yang akan segara terjadi.
“Ada beberapa pihak yang cemas bahwa pebisnis atau mungkin koruptor bahwa Kejagung serta Kapolri akan all out, sehingga mereka memanfaatkan kondisi ini untuk memancing di air yang keruh,” tambahnya.