JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyampaikan pesan Ketua Umum Surya Paloh soal wacana pemilihan presiden kembali melalui MPR lewat amendemen UUD 1945.
Ia menyebut Surya dan NasDem mewanti-wanti agar jangan bermain-main dengan hal yang fundamental dalam sistem kenegaraan tersebut.
"Kami sudah riset kemarin, fraksi MPR kemarin baru dipresentasikan ke Pak Surya. Pak Surya bilang 'lanjutkan ini saja, jangan berhenti di sini'. Jadi, NasDem benar-benar hati-hati, bahkan mempelopori, jangan main-main untuk hal ini. Pak Surya pesannya itu," kata Willy kepada wartawan di DPP NasDem, Jakarta Pusat pada Jumat 7 Juni 2024.
BACA JUGA:Larang Kampanye Pilkada 2024 Pakai Fasilitas Milik NU, Gus Yahya: Tidak Boleh untuk Politik!
Terkait dengan proses demokrasi yang dianggap mulai semrawut saat ini, Willy menyebut bahwa memang sejatinya tidak ada proses demokrasi yang sempurna.
Namun bukan berarti harus mengganti sistem jika pada praktiknya demokrasi mengandung brutalitas dan banalitas.
"Ini kan dulu yang kita tolak ini kan rame-rame dengan spiritnya demokratik. Demokrasinya yang seperti apa? Ternyata yang sekarang brutalitasnya semua orang ternyata gamang gitu, sopir-sopirnya pada gamang. Tapi kegamangan ini kemudian tidak harus set back gitu, enggak," ucap Willy.
BACA JUGA:Pemilik Drone yang Ditembak Jatuh Diungkap Kejagung
"Itu aja jadi catatan, apa beda antara progresif dengan fundamentalis. Fundamentalis lalu meromantisir hal yang lama gitu. Padahal di masanya itu juga ditolak," pungkas dia.
Diketahui, Wacana amendemen UUD diinisiasi oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Salah satu poin yang disinggung ialah mengembalikan kewenangan MPR untuk memilih presiden.
"Kita ingin menegaskan kalau seluruh parpol setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan daripada UUD 1945 yang ada, termasuk penataan kembali sistem politik dan sistem demokrasi kita," kata Bamsoet usai bertemu dengan mantan Ketua MPR RI periode 1999-2004 Amien Rais di kompleks parlemen, Jakarta pada Rabu 5 Juni 2024.