JAKARTA, DISWAY.ID -- Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI), Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, SpKFR, MARS, AIFO-K memberikan sejumlah rekomendasi kepada para jemaah haji dalam menjaga kesehatannya.
Terlebih, perbedaan cuaca dan aktivitas yang dilakukan selama di Tanah Suci membuat jemaah rentan jatuh sakit.
Mulai dari panas ekstrem, kelembapan rendah, kelelahan, hingga menurunnya imunitas menjadi faktor yang perlu diwaspadai.
BACA JUGA:Catat, Mulai 11 Juni Bus Salawat Berhenti Beroperasi, Jamaah Haji Fokus Persiapan ke Armuzna
BACA JUGA:Kuota Murur di Muzdalifah Sudah Terisi 60 Persen
"Kondisi-kondisi itu menjadi kondisi yang sangat berisiko terkait dengan faktor komorbiditas dari jemaah haji," ujar Syarief dalam media briefing daring, Jumat, 7 Juni 2024.
Oleh karena itu, pihaknya memberikan sejumlah rekomendasi agar para jemaah bisa menyelesaikan ibadah haji dengan lancar.
1. Vaksinasi
"Berkaitan dengan vaksinasi, disebutkan bahwa vaksin meningitis dan vaksin influenza harus dilakukan," ungkapnya.
Selain kedua vaksin tersebut, pihaknya juga menganjurkan agar jemaah melengkapi vaksinasi Yellow Fever, polio, serta Covid-19.
BACA JUGA:Puncak Haji Tinggal Sepekan, 67 Jamaah Indonesia Masih Dirawat
BACA JUGA:Masuk Armuzna Wajib Pakai Smart Card, Begini Prosedurnya
Vaksinasi ini perlu didapatkan setidaknya 1-2 minggu sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Untuk diketahui, para lansia dan orang dengan kriteria tertentu memperoleh vaksinasi Covid-19 secara gratis melalui Puskesmas dan Pusat Layanan kesehatan Pemerintah.
Sedangkan masyarakat umum di luar kriteria kesehatan dapat memperoleh vaksinasi Covid Mandiri (berbayar) melalui layanan klinik dan Rumah Sakit yang menyediakan.