JAKARTA, DISWAY.ID – Menteri Perang Israel mengundurkan diri bersama 3 pejabat lainnya pasca pembebasan 4 sandera di Al Nuseirat.
4 pejabat penting dalam kebinet Benjamin Netanyahu ini mengungkapkan bahwa mereka resmi mengundirkan diri pada Minggu 9 Juni.
Salah satu pejabat Netanyahu yang mengundurkan diri adalah Benny Gantz yang menjabat sebagai Menteri Perang Israel dna mengatakan bahwa Netanyahu hanyalah penghalang kemenangan sejati.
BACA JUGA:Komandan Pasukan Israel Tewas dalam Operasi Arnon Pembebasan Sandera di Nuseirat
BACA JUGA:Pendaftaran PPDB Jakarta 2024 Dibuka Hari Ini, Orang Tua Siswa Keluhkan Situs Eror
Selain Gantz terdapat salah satu Menteri dalam cabinet Netanyahu yang menundurkan diri yaitu Hili Tropper yang menjabat sebagai Menteri Budaya dan Olahraga dan anggota Knesset mewakili Biru dan Putih.
Tidak hanya itu, dua pejebat penting Netanyahu yang mengundurkan diri dari kalangan militer adalah Gadi Eisenkot yang merupakan Kepala Staf Umum Angkatan Pertahanan Israel ke-21 dan Avi Rosenfeld yang menjabat sebagai GOC Divisi Gaza.
Benny Gantz sendiri merupakan salah satu Menteri dalam kebinet Netanyahu yang keras melancarkan kritiknya terkait penyerbuan ke Gaza dan kebijakan Perdana Menteri Israel tersebut.
BACA JUGA:Polwan Bakar Polisi, Reza Indragiri Sayangkan Polisi Justru Kecanduan Judi Online
BACA JUGA:Kemenhub Temukan 37 Bus Tak Laik Jalan di Sepanjang Jalur Wisata Bogor-Jakarta
Gantz bahkan menyebutkan jika Netanyahu menghalangi Israel untuk maju menuju kemenangan sejati.
“Itulah sebabnya kami meninggalkan pemerintahan darurat hari ini, dengan berat hati tetapi dengan penuh keyakinan,” kata Gantz pada konferensi pers yang disiarkan televisi pada hari Minggu.
Selain itu Gantz juga meminta untuk segera melakukan Pemilu Israel agar dapat mengakhiri pemerintahan Netanyahu serta membentuk pemerintahan yang akan memenangkan kepercayaan rakyat.
“Saya menyerukan kepada Netanyahu, tetapkan tanggal pemilu yang disepakati,” tegas Gantz.
Kemunduran Gantz bukanlah lah yang mengejudkan, di mana bulan lalu dirinya sempat mengancam akan meninggalkan pemerintahan darurat yang dibentuk tahun lalu untuk mengawasi perang di Gaza.