Jamaah Bisa Dengarkan Kutbah Arafah Versi Bahasa Indonesia, Penerjemahnya WNI asal Lombok

Kamis 13-06-2024,21:34 WIB
Reporter : Tomy Gutomo
Editor : Tomy Gutomo

MAKKAH, DISWAY.ID – Masyarakat dunia bisa mengikuti khotbah saat wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah 1415 H atau 15 Juni 2024. Jangan khawatir yang tak mengerti bahasa Arab. Pihak Masjidilharam menerjemahkannya secara live dalam 20 bahasa. Termasuk Bahasa Indonesia. 

Penerjemah versi Bahasa Indonesianya adalah Ustaz Ahmad Musyaddad Harom. Jamaah yang di Makkah bisa mengikutinya melalui radio di frekuensi FM 96.2 Mhz. 

Alternatif lainnya adalah melalui aplikasi manaralharamain. Bisa juga melalui website di https://manaratalharamain.gov.sa/arafa/arafa_sermon/ms. Tinggal pilih bahasa Melayu/Indonesia. 

BACA JUGA:Inilah Trio Srikandi Amirul Haj Indonesia, Apa Misinya?

BACA JUGA:Rapat Haji DPR-Kemenag, Arteria Dahlan Berkisah Sempat Ditangkap Polisi Arab

Pada 9 Zulhijah/15 Juni 2014, jamaah akan mendengarkan suara Ustaz Ahmad yang menerjemahkan secara live khotbah yang akan disampaikan oleh Syeikh Maher Al Muaiqly.dari Masjid Namirah, Arafah.  Syeikh Maher adalah imam besar Masjidilharam.


Infografis kutbah Arafah-ARYA PAMUNGKAS-HARIAN DISWAY-Media Center Haji

Menurut Ahmad, materi yang akan disampaikan tentang nilai Islam yang universal. Meliputi membangun tauhid dalam jiwa kita, memelihara maslahat, manfaat, dan mencegah mudarat dalam kehidupan. 

Ahmad memang sudah mendapat naskah khotbah sejak beberapa hari lalu dan sudah selesai ia terjemahkan. "Naskahnya ada 10 halaman A4. Kita-kira akan dibacakan dalam 20 menit," kata Ahmad yang sehari-hari adalah penerjemah khotbah di Masjidilharam. Ia sudah 9 tahun atau sejak 2015 bekerja di Masjidilharam.

Selain itu ada pesan-pesan moderasi untuk bagaimana kita benar-benar memperhatikan nilai-nilai, menjaga maslahat, manfaat, dan kebaikan dalam kehidupan. Juga menghindarkan keburukan untuk orang lain. "Intinya tentang nilai dasar syariat yang kita punya," kata Ahmad.

Sebagian besar maktab menakses khotbah Arafah dari Masjid Namirah. Untuk maktab jamaah haji Indonesia kemungkinan memakai khotib sendiri yang berbeda dengan khotib di Masjid Namirah.

BACA JUGA:Tarwiyah Tidak Disarankan bagi Jamaah Haji, Kemenag Tidak Menfasilitasi

BACA JUGA:Menag Cek Kesiapan Armuzna, Jamaah Haji Indonesia Dapat Tenda Model Baru di Arafah

Saat 15 Juni nanti Ahmad tidak ikut ke Arafah. Ia akan menerjemahkan dari Masjidilharam. Jadi ia tidak berhaji tahun ini. "Kebetulan tahun ini tiga hari berturut-turut saya menerjemahkan. Khotbah Jumat, Arafah, dan Iduladha," kata Ahmad.

Program penerjemah wukuf Arafah ini baru berlangsung lima tahun terakhir. Ahmad kebagian tiga kali di antaranya. "Tujuannya agar nilai penting dalam mimbar paling mulia tersampaikan ke seluruh dunia. Baik kaum muslimin maupun nonmuslim," jelasnya.

Kategori :