Inilah Trio Srikandi Amirul Haj Indonesia, Apa Misinya?
Srikandi Amirul Haj Indonesia (dari kiri) Mariana Hasbie, Alissa Wahid, dan Ariati Dina Puspita.--Media Center Haji
MAKKAH, DISWAY.ID – Dari daftar Amirul Haj ada tiga sosok perempuan. Mereka adalah Alissa Wahid dari Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (NU); Ariati Dina Puspita dari Nasiyatul Aisyiyah; dan Mariana Hasbie, juru bicara Kementerian Agama.
Masuknya perempuan dalam Amirul Haj baru ada di era Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Dan baru dua kali dalam sejatah Amirul Haj ada perempuan.
"Amirul Haj adalah penugasan yang diberikan negara untuk memastikan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia mendapatkan pelayanan terbaik," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang memimpin delegasi Amirul Haj.
BACA JUGA:Tarwiyah Tidak Disarankan bagi Jamaah Haji, Kemenag Tidak Menfasilitasi
BACA JUGA:4 Penipu Haji yang Jual Izin dan Gelang Palsu Ditangkap Polisi Makkah, Barang Bukti Disita
Total ada 15 orang yang ditunjuk Kemenag sebagai Amirul Haj. Selama di Makkah, mereka membaur dengan petugas haji lainnya. TInggal di mess Kantor Urusan Haji Indonesia di Syisyah, Makkah. Bukan tinggal di hotel mewah.
Masuknya perempuan di daftar Amirul Haj memberikan warna tersendiri. Setidaknya isu perempuan menjadi penting dalam pelayanan haji. Berikut adalah tiga srikandi Amirul Haj Indonesia:
Alissa Wahid
Anda sudah tahu, Alissa Wahid adalah putri sulung Presiden ke-4 Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Selain sebagai psikolog, Alissa dikenal sebagai aktivis sosial. Pendiri Jaringan Gusdurian dan memimpin Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).
Ia juga mengawali sejarah masuknya perempuan di jajaran elite Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Di era kepemimpinan KH Yahya C. Staquf, Alissa tercatat sebagai salah satu ketua PBNU.
Alissa Wahid-Dok.-
Tahun ini adalah kali kedua ia ditunjuk menjadi Amirul Haj. Tentu kepercayaan itu bukan sekadar karena dia anak Gus Dur. Tetapi dedikasinya dalam memperjuangkan hak perempuan dan anak-anak sudah tidak diragukan lagi.
Dia juga konsisten memperjuangkan nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur yakni pluralisme, inklusivisme, dan toleransi antarumat beragama.
"Kita ingin memastikan bahwa kebutuhan perempuan itu bisa terpenuhi, tercukupi," ujar Ning Alissa kepada tim Media Center Haji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: