Inilah Hikmah Khutbah Idul Adha Menurut Ustadz Adi Hidayat

Minggu 16-06-2024,12:17 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

1. Diundang langsung oleh Allah ke baitullah di tanah suci untuk menunaikan ibadah haji

Hakikat dari ibadah haji terletak pada Arafah. Dalam sabda nabi yang terkenal, "Al hajju Arafah", puncak dari ibadah haji terjadi pada momen Arafah.

Di Arafah, kita tidak hanya sekadar datang dan duduk diam, tetapi kita melakukan wukuf untuk mengenal diri sendiri, mengenal Allah, dan mengoreksi hal-hal yang menjauhkan kita dari Allah SWT.

Mengapa selama ini kita dipanggil untuk shalat namun masih menunggu iqomah? Mengapa kita masih menunda-nunda shalat untuk mengejar kesenangan dunia semata?

Mengapa kita, walaupun sudah berusia puluhan tahun, belum dekat dengan Allah, belum mampu membaca Al-Quran, belum konsisten dalam menunaikan shalat sunnah, belum mampu bersedekah, belum mampu berpuasa sunnah, bahkan belum memiliki keinginan untuk merenung dekat dengan Baitullah?

Saat kita sudah dekat dengan Baitullah, kita diminta untuk merenung dan meninggalkan urusan dunia semata.

Dengan cara ini, kita dapat mengenali diri sendiri, mengenal Allah, dan akhirnya melahirkan kualitas sebagai hamba yang dekat dengan Allah.

BACA JUGA:Ustadz Adi Hidayat Tegaskan Islam Sama Sekali Tidak Anti Seni, Tapi...

2. Berqurban

Allah Subhanahu Wa Ta'ala memahami bahwa ada sebagian hamba yang belum mampu untuk pergi ke tanah suci.

Maka dari itu, Allah memberikan kesempatan bagi mereka untuk berqurban atau disebut juga dengan nama lain, Al udhiyyah. Bahkan, esensi dari berqurban ini disamakan dengan orang yang sedang berihram.

Orang yang berqurban menghadap ke arah kiblat dan bermohon kepada Allah, 'iini wajjahtu wajhiya...'

3. Menunaikan puasa

Bagi mereka yang tidak bisa berada di tanah suci untuk melakukan wukuf di hari kesembilan, mereka dapat berpuasa di tanah air.

Melalui puasa, kita dapat mengikuti cara mendekatkan diri kepada Allah seperti orang yang tengah wukuf di Arafah. Kita harus mengoreksi dan intropeksi diri kita sendiri, merenung apa yang selama ini menjadikan kita jauh dari Allah.

Mungkin dengan berpuasa, kita akan menjadi lebih tenang, lebih khusyuk, dan lebih sadar akan keberadaan kita sehingga hubungan kita dengan Allah dapat semakin dekat.

Kategori :