Kemenag RI Minta Penghulu dan Penyuluh Edukasi Bahaya Judi Online pada Calon Pengantin

Senin 24-06-2024,08:45 WIB
Reporter : Anisha Aprilia
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Kementerian Agama (Kemenag) RI, meminta seluruh penghulu dan penyuluh agama agar mengedukasi para calon pengantin, akan bahaya yang dapat ditimbulkan dari judi daring atau online.

Kepala Subdirektorat Bina Kepenghuluan Kemenag RI Anwar Saadi mengatakan, hal itu penting dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik judi online.

“KUA telah memberi pembekalan Bimbingan Perkawinan pada calon pengantin. 

BACA JUGA:Ketum Demokrat Siap Uji Kader untuk Maju Pilkada Jakarta, Tidak Mesti Jadi Cagub

BACA JUGA:Satgas Judi Online Pantau Pelaku yang Disinyalir Top Up di Minimarket

Salah satu materi umumnya adalah peran dan tanggung jawab suami dan istri, termasuk pembekalan menjaga keutuhan keluarga. 

Namun, karena kasus judi online ini materi spesifik, ke depan, materi ini juga akan menjadi materi penting dalam Bimbingan Perkawinan,” kata Anwar dalam keterangannya, Senin, 24 Juni 2024.

Selain penghulu, lanjutnya, materi ini juga harus menjadi bahan edukasi dan bimbingan kepada jemaah binaan Penyuluh Agama Islam se-Indonesia.

Anwar menyebut, upaya ini merupakan bentuk dukungan terhadap Satgas JudiOnline yang dibentuk pemerintah untuk menangani masalah darurat judi online.

Menurutnya judi online bisa menyebabkan kerusakan di berbagai lini kehidupan.

BACA JUGA:Tanri Abeng Pernah Prediksi Posisi Ahok saat di Pertamina: Kamu Pasti Bisa Lebih Hebat daripada Saya

BACA JUGA:Aburizal Bakrie Kenang Pertemuan Terakhirnya dengan Tanri Abeng di Lapangan Tenis

Tidak hanya melanggar pidana, tapi juga berakibat pelaku depresi, bunuh diri, KDRT, hingga pada perceraian rumah tangga.

"Banyak kasus perceraian karena dilatarbelakangi dampak perjudian. Keutuhan sebuah keluarga sangat diuji apabila ada anggota keluarga, terutama kepala keluarga melakukan aktivitas perjudian. Selain buang waktu, merusak ekonomi keluarga, hingga berakibat pengabaian dan semena-mena terhadap keluarga," katanya.

Menurut Anwar, tindakan tersebut tidak hanya membuang waktu, namun juga merusak ekonomi keluarga, hingga berakibat pengabaian dan semena-mena terhadap keluarga.

Kategori :