JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjelaskan alasan pengajuan penambahan anggaran senilai Rp 100 miliar pada RAPBN 2025.
Sekretaris Utama BPIP, Tonny Agung Arifianto, menjelaskan alasan lembaga tersebut mengajukan permintaan tambahan anggaran.
BACA JUGA:BPIP Mengumumkan 76 Paskibraka untuk Bertugas Pada Upacara HUT RI di IKN
BACA JUGA:BPIP Sesalkan Langkah Calon Paskibraka Asal Maluku Terhenti Karena Tak Lolos Medical Check Up
Salah satunya karena tren penurunan pada anggaran BPIP.
"Jadi kronologisnya dimulai saat awal BPIP melaksanakan rapat dengar pendapat dengan DPR RI, khususnya Komisi II yaitu tanggal 11 Juli 2024. BPIP mengajukan anggaran sebesar Rp 100 miliar dan ini tentunya tidak semata-mata bukan tanpa alasan, karena memang tren anggaran BPIP terus mengalami penurunan," ujar Tonny dalam konferensi pers di kantor BPIP, Jakarta Pusat, Senin 24 Juni 2024.
Tonny membeberkan, bahwa pagu anggaran BPIP berada di angka Rp 357 miliar pada 2023. Lalu, pada 2024 pagu tersebut di angka
Rp 342 miliar dan pada 2025 mendatang hanya sebesar Rp 299 miliar.
BACA JUGA:Hadiri Rapat Dengar Pendapat, Komisi II DPR RI Apresiasi Kinerja dan Penguatan Kelembagaan BPIP
Atas menurunnya anggaran BPIP itu, Tonny mengajukan penambahan anggaran di 2025 mendatang.
"Sehingga trennya menurun. Tren menurut kalau kita perbandingan dengan tahun 2023, ada kurang lebih turun sekitar Rp 58 miliar atau sekitar 16 persen, kalau dalam perbandingan dengan tahun 2024 sekarang kurang lebih turun sekitar Rp 43 miliar atau 12,5 persen," ucap Tonny.
Alasan lain penambahan anggaran itu dilakukan untuk menggaet para milenial dan Gen Z untuk turut berkontribusi menggaungkan Pancasila. Untuk itu, BPIP akan memberdayakan para influencer dari seluruh media sosial.
"Sehingga salah satu usulan tambahan anggaran yang kita sampaikan adalah bagaimana meng-empowering, memberdayakan seluruh penggiat media sosial. Seluruh pegiat media sosial yang tentunya menggunakan berbagai platform media sosial mulai dari YouTube, Instagram, Facebook, WhatsApp, Tiktok dan seterusnya," tuturnya.
BACA JUGA:Kepala BPIP Minta Tambahan Anggaran 2025 Sebesar Rp100 Miliar untuk Diklat hingga Influencer
Kemudian, anggaran itu dialokasikan untuk coaching clinic dengan para penggiat media sosial untuk melakukan bimbingan teknis.