JAKARTA, DISWAY.ID - Menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, muncul pertanyaan besar seputar potensi kemenangan pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Profesor Lili Romli mengakui bahwa selama ini elektabilitas Anies sendiri di Jakarta cukup tinggi.
BACA JUGA:PKS Nilai Pasangan Anies Baswedan - Sohibul Iman Ideal, Karena Miliki Wawasan Global
BACA JUGA:PAN Bangun Koalisi Lawan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
"Namun, apakah ketika dipasangkan dengan Sohibul Iman elektabilitasnya akan naik atau turun," katanya saat dikonfirmasi, Kamis 27 Juni 2024.
Ia menekankan perlunya dilakukan survei untuk mendapatkan data yang lebih akurat mengenai dukungan publik terhadap pasangan ini.
Romli menyatakan bahwa berdasarkan asumsi, pasangan Anies-Sohibul Iman belum mencapai angka psikologis 50 persen plus satu yang diperlukan untuk memenangkan pemilihan, sebagaimana diatur dalam UU DKJ.
"Pertanyaannya mengapa pasangan ini belum akan mencapai angka psikologis tersebut adalah karena keduanya berasal dari ceruk suara yang relatif sama, yakni mewakili Islam, baik Anies maupun Sohibul Iman," jelasnya.
BACA JUGA:PKB-PDIP Bisa Saja Usung Anies Tanpa PKS, Ahmad Syaikhu: Kami Sudah Berusaha Ikhtiar
BACA JUGA:Begini Respons PDIP Usai PKS Usung Anies- Sohibul di Pilkada Jakarta 2024
Menurutnya, suara di Jakarta sendiri tidak homogen, terutama di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang sangat beragam.
Hal ini dapat menjadi faktor penting yang mempengaruhi perolehan suara pasangan ini pada saat pemilihan nanti.
Dengan demikian, meskipun Anies Baswedan memiliki basis elektoral yang kuat, tantangan bagi pasangan ini adalah untuk dapat memperluas basis dukungan mereka di tengah dinamika politik dan sosial yang kompleks di Jakarta.