Dekan FKUI Dukung Prof BUS, Berharap Polemik Pemberhentian Dekan Unair Segera Teratasi

Selasa 09-07-2024,13:39 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Khomsurijal W

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB menyampaikan dukungannya terhadap Prof. Budi Santoso, SpOG(K) atas polemik pemberhentian mendadaknya sebagai Dekan FK Universitas Airlangga.

"Terus terang, apa yang terjadi di (Universitas) Airlangga ini, kita berharap segera ada solusi terbaik," ujarnya ketika ditemui di IMERI FK UI Salemba, Jakarta, Senin, 8 Juli 2024.

Salah satu solusi yang diharapkan yakni dikembalikannya Prof. BUS sebagai Dekan FK Unair.

BACA JUGA:Karangan Bunga 'Save Prof BUS' Banjiri FK Unair Buntut Pemecatan Dekan Prof Budi Santoso

Dengan begitu, permasalahan ini segera selesai dan tidak merugikan pihak lain, seperti mahasiswa.

"Jadi mereda permasalahan yang terjadi sekarang. Karena ini kan permasalahan jadi ramai ke mana-mana dan tentu yang akan dirugikan para mahasiswa," tuturnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, tentu saya berharap sebagai seorang akademisi bahwa permasalahan ini bisa segera teratasi.

"Sehingga, proses pendidikan itu bisa berjalan dengan tenang tanpa ada gangguan atau rintangan," katanya.

Terlebih, saat ini institusi pendidikan Indonesia dituntut untuk mencetak tenaga kesehatan, khususnya dokter spesialis.

Di mana, kurangnya dokter spesialis di Indonesia membuat pemerintah merancangkan kebijakan untuk mendatangkan dokter asing.

Rencana tersebut mendapatkan penolakan dari berbagai pihak, salah satunya Prof. Budi Santoso.

BACA JUGA:Impor Dokter Asing untuk Transfer Knowledge Jadi Polemik, Dekan FKUI: Sudah Ada Sejak Lama

Usai kritikan yang dilayangkan Prof. BUS tersebut, ia secara mendadak diberhentikan sebagai Dekan FK Unair oleh Rektor Moh. Nasih.

"Isu itu muncul karena sempat ada surat edaran (dari Kementerian Kesehatan), walaupun sudah diperbaiki lagi, menyebutkan bahwa RS vertikal mempersiapkan mana-mana yang kekurangan untuk diisi oleh dokter spesialis," paparnya.

Menurutnya, kritik atas surat edaran tersebut wajar dilontarkan oleh Prof. Budi selaku Dekan dan Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI).

Kategori :