"Karena kapasitas beliau di situ, jadi saya rasa wajar kalau beliau merespons tersebut untuk mengingatkan," imbuhnya.
Sementara itu, surat edaran tersebut telah diperbaiki dan menyatakan bahwa mendatangkan dokter asing tersebut hanya untuk transfer knowledge, bukan menggeser kesempatan dokter dalam negeri.
BACA JUGA:Hampir 2.000 Orang Dukung Petisi Tolak Pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Di samping itu, permasalahan terkait kurangnya dokter spesialis di Indonesia turut disadari oleh para akademisi.
"Kami sudah tahu permasalahan ini dan kami terus mendukung pemerintah untuk memajukan para dokter spesialis dan subspesialis," tandasnya.
Jadi, katanya, Ia berharap agar tidak ada interupsi yang mengganggu gerak cepat para akademisi mencetak dokter spesialis.
"Itu saja harapan kami, saya sebagai seorang akademisi, bahwa kemelut ini segera berakhir sehingga kita kembali lagi berkonsentrasi dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga untuk terus memproduksi spesialis," pungkasnya.