JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam rangka mempercepat transisi menuju energi bersih terbarukan, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melalui Pokja Energi Transisi Kadin mengadakan pertemuan strategis dengan pemerintah Amerika Serikat.
Pertemuan ini dihadiri oleh Asisten Menteri Keuangan AS, Alexia Latortue, untuk membahas mengenai peluang dan mengatasi tantangannya dalam investasi hijau melalui sektor EBT (Energi Baru Terbarukan) di Indonesia.
Pada pertemuan tersebut, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, menjelaskan banyaknya peluang dan potensi investasi yang dimiliki Indonesia dalam sektor energi terbarukan.
Indonesia juga merupakan negara yang memiliki NBS (Nature Based Solutions) terbesar kedua di dunia setelah Brazil, hingga 1,5 GtCO2/tahun.
BACA JUGA:Respon KADIN Soal Rencana Pemerintah Berlakukan Bea Masuk 200 Persen
“Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan dengan total 3.686 GW, yang terdiri dari tenaga surya sebesar 3.295 GW, tenaga air 95 GW, bioenergi 57 GW, tenaga angin 155 GW, energi panas bumi 24 GW, dan energi laut 60 GW. Namun, dari total kapasitas 3.686 GW tersebut, baru 12,54 MW yang telah dimanfaatkan. Dengan mengembangkan potensi ini, Indonesia dapat memiliki lebih dari 1,1 terawatt kapasitas energi terbarukan dan dapat menjadi pemimpin dalam transisi global menuju energi terbarukan,” ucap Shinta.
Sejalan dengan Shinta, Ketua Pokja Transisi Energi Kadin Indonesia, Anthony Utomo mengatakan investasi yang dilakukan oleh AS di Indonesia dapat membuka ruang lebih untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan, pengembangan teknologi hijau, serta menarik negara lain untuk turut serta berinvestasi di Indonesia pada sektor EBT.
Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam mengimplementasikan hal ini, seperti infrastruktur yang perlu ditingkatkan, regulasi yang mendukung, dan kesiapan sumber daya manusia yang memadai.
BACA JUGA:Ketua Wantim Kadin Lampung Harap Arsjad Legowo Mundur, Sebut Sosok Anindya Bakrie
“Maka dari itu, melalui Pokja Transisi Energi Kadin kami akan menjembatani dan menyatukan berbagai pemangku kepentingan utama di sektor energi terbarukan untuk bekerja sama dalam mengimplementasikan solusi-solusi inovatif dan berkelanjutan," ucap Anthony.
Anthony juga mengatakan jika Pokja Transisi Energi Kadin telah menyiapkan tiga key initiatives untuk membantu menyiapkan perusahaan di Indonesia untuk menarik investor lokal maupun global, yaitu:
1. Mendorong Implementasi Green Development Initiative:
Upaya ini berfokus pada pengembangan strategi menuju ekosistem industri hijau yang berkelanjutan dengan penggunaan energi bersih, baik dari sisi pasokan maupun permintaan.
2. Mengembangkan Renewable Energy Manufacturing: