Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menyatakan bahwa sejak tahun 1989, natrium dehidroasetat sudah dipastikan aman sebagai bahan pengawet makanan.
BACA JUGA:Bingung Cara Baca Label Nilai Gizi? Ini Tips dari BBPOM
Sekarang ini, natrium dehidroasetat atau DHA-S ini juga seringkali ditambahkan di dalam produk daging yang dimasak, makanan yang dipanggang, produk kedelai yang difermentasikan dan lain sebagainya.
Bahka, senyawa ini juga dipakai di seluruh dunia sampai 0,6 persen di dalam kosmetik serta produk perawatan pribadi.
Sering dipakai sebagai pengawet makanan
Melansir dari Fengchen Group, natrium dehidroasetat ini selalu digunakan sebagai pengawet makanan.
Sebab, mempunyai efek bakteriostatik yang kuat pada bakteri pembusuk, ragi dan juga jamur dalam makanan.
Di satu sisi, bakteriostatik ini saat antibakteri mampu untuk menghentikan atau menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga bakteri itu akan jadi stasioner serta tak terjadi lagi proses multiplikasi atau perkembangbiakan.
Natrium hidroasetat juga kerap dipakai sebagai bahan pengawet di dalam kue kering, sayuran, ikan, daging dan buah-buahan.
Lalu, di industri pangan, senyawa tersebut adalah bahan pengawet yang baru dikembangkan.
Di mana, ketika ditambahkan ke dalam suatu makanan, maka natrium hidroasetat ini bisa membunuh mikroorganisme, yaitu jamur serta beberapa bakteri.
Dengan begitulah, natrium hidroasetat memiliki peran dalam pengawetan makanan dan memperpanjang masa penyimpanan makanan.
BACA JUGA:Produsen Roti Aoka Akan Diajak Gabung GAPMMI, Ketum: Kami Ingin Anggota Patuh pada Ketentuan
Bahaya natrium dehidroasetat untuk kesehatan
Walaupun fungsinya untuk mengawetkan makanan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan bisa berdampak buruk untuk kesehatan.