JAKARTA, DISWAY.ID-- Dokter spesialis bedah ortopedi & traumatology konsultan spine dr Suryadi Wirawan, Sp.OT(K) menjelaskan bahwa pekerja berisiko mengalami cedera punggung bawah akibat posisi duduk yang salah.
"Cedera akibat kerja yang paling sering adalah cedera punggung bawah dan 1 dari 5 orang tidak bisa pulih dalam sebulan, kemudian 1 dari 10 tidak bisa pulih dalam 3 bulan, dan 1 dari 20 itu cederanya panjang," ungkap dr Suryadi di RS Siloam Mampang, Jakarta, 24 Juli 2024.
BACA JUGA:LPSK Sebut Vonis Bebas Mantan Bupati Langkat dalam Kasus Kerangkeng Manusia Cederai Rasa Keadilan
Data yang didapatkannya dari penelitian di Amerika ini juga mengungkap bahwa 21 persen gaji pekerja dihabiskan untuk mengobati cedera punggung bawah.
"Ini statistik di Amerika, 21 persen dari gaji itu seringkali dihabiskan untuk cedera punggung bawah," lanjut dr Suryadi.
Bahkan, ia menyebut bahwa cedera punggung bawah ini dialami oleh usia muda.
"Cedera tulang belakang akibat kerja itu 1 dari 5 kesulitan. Ini alasan kedua paling sering seseorang ke rumah sakit dan dilakukan X-ray. Biasanya 40 persen kehilangan waktu kerja," paparnya.
BACA JUGA:Nahloh! Cedera Pedri 'Petaka' Buat UEFA, Denda Rp 132 Milliar Menanti
BACA JUGA:Cedera Sudah Membaik, Fadillah Arbi Siap Hadapi JuniorGP Portugal 2024 Pekan Ini
Menurutnya, salah satu penyebab cedera punggung bawah akibat kebiasaan ketika kerja yang tidak ergonomis.
"Jadi kita banyak beraktivitas duduk dan karena posisinya kurang ergonomis, jadi kita cenderung mengundang cedera," ungkapnya.
Posisi duduk yang kurang tepat membuat bantalan tulang belakang tertekan dan mengeras.
"Dengan penggunaan laptop seringkali kita membungkuk dan bermasalah pada bantalannya.
Ketika posisi duduk salah, bantalan tulang dapat menonjol ke belakang dan menyebabkan tekanan hingga mengeras.