JAKARTA, DISWAY.ID - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof. Dr. Moh Nasih, SE, MT, Ak buka suara terkait ramainya joki tugas, terutama di perkuliahan.
Nasih menilai bahwa fenomena ini tidak selaras dengan napas dan tujuan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai dan etika akademis.
BACA JUGA:Joki Skripsi Makin Marak, Darmaningtyas: Ubah Aturan Tugas Akhir
BACA JUGA:Menilik Sejarah Joki Skripsi Menurut Darmaningtyas, Sudah Ada Sejak Era 80-an
"Dalam banyak hal, ini bisa masuk dalam kategori pembohongan, paling tidak dalam institusi pendidikan," ujar Nasih dalam keterangannya, 26 Juli 2024.
Ia mengungkapkan, salah satu penyebab yang memungkinan jasa joki marak adalah ketidaksadaran arti penting pendidikan.
"Pendidikan itu mengembangkan potensi diri, bukan orang lain. Mungkin mereka menerjemahkan berikutnya yang penting lulus secara administratif dan dapat ijazah,” tambahnya.
Dengan semakin maraknya praktik joki tugas, pihaknya menegaskan komitmen untuk memberantas joki tugas akademik yang melibatkan civitas akademika Unair.
Dalam upaya yang dilakukan pihaknya, Nasih menjelaskan, akan melakukan pemeriksaan menggunakan teknologi atau media khusus apabila menyangkut karya tulis.
Kemudian, mahasiswa juga akan diminta untuk mempresentasikan arya.
BACA JUGA:Jasa Joki Skripsi Ulum Dita Dynasty Mendadak Viral, Situs KerjainPlis Tak Bisa Diakses
"Mempresentasikan itu penting untuk melihat apa itu (hasil kerja) punya orang lain atau tidak. Mekanisme di Unair, hasil karya itu dipresentasikan, termasuk skripsi," tandasnya.
Selain presentasi, pihaknya juga melakukan publikasi terhadap karya tulis mahasiswa.
Dengan begitu, hasil karya yang menjiplak akan dengan mudah ketahuan.
BACA JUGA:Viral di X Twitter Buka Jasa 'Joki Strava' Netizen: Segitunya Mau Dapat Pengakuan Sosial