Menilik Sejarah Joki Skripsi Menurut Darmaningtyas, Sudah Ada Sejak Era 80-an

Menilik Sejarah Joki Skripsi Menurut Darmaningtyas, Sudah Ada Sejak Era 80-an

Ki Darmaningtyas - @ki_darmaningtyas/Instagram-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Aktivis pendidikan Darmaningtyas mengungkapkan bahwa joki skripsi, terutama tugas akhir mahasiswa, merupakan fenomena lama.

Bahkan, jasa joki Skripsi sudah bermuculan sejak dekade 1980-an.

Hal ini menyebabkan adanya wacana dihapuskannya skripsi sebagai syarat kelulusan.

BACA JUGA:Perkuat Pendidikan Vokasi, Kemdikbudristek Optimistis Produk Lokal Mendunia

BACA JUGA:Hari Terakhir Pendaftaran PPDB SKB Jakarta 2024 Tahap 2, Periksa Kembali Dokumen yang Diperlukan!

"Wacana ini muncul karena pada saat itu ditemukan kasus jual beli skripsi," ujar Ki Darmaningtyas kepada Disway, Jumat, 26 Juli 2024.

Menurutnya,fenomena jasa joki Skripsi terjadi karena adanya keharusan membuat skripsi, sebagai syarat kelulusan program studi.

"Di sisi lain, kemampuan mahasiswa untuk menulis terbatas. Peluang ini ditangkap oleh orang yang 'kreatif' sebagai lahan bisnis, sehingga terbukalah peluang bisnis skripsi tersebut," ungkapnya.

Promosi jasa joki Skripsi yang kini marak di media sosial juga dulunya terjadi di media massa, yakni surat kabar.

"Sejak 1990-an, di koran-koran sering muncul iklan kolom yang menawarkan jasa konsultasi skripsi/tesis/disertasi," lanjut Darmaningtyas.

BACA JUGA:Berapa Gaji Lulusan PKN STAN? Simak Besaran Terbarunya

BACA JUGA:Pengumuman Jalur Mandiri UIN Malang 2024 Diinformasikan Hari ini 26 Juli, Simak Link dan Cara Ceknya

Jasa bimbingan atau jasa konsultasi ini menjadi kedok untuk pembuatan skripsi, tesis, ataupun disertasi.

"Saat ini di kota besar, seperti Jakarta, jasa pembuatan skripsi dilakukan oleh dosennya, terutama di PTS," ungkapnya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: