Penjelasan UGM soal Isu Ijazah Palsu Jokowi dengan Font Skripsi Times New Roman

Penjelasan UGM soal Isu Ijazah Palsu Jokowi dengan Font Skripsi Times New Roman

Penjelasan UGM soal Isu Ijazah Palsu Jokowi dengan Font Skripsi Times New Roman-Dok.UGM-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Universitas Gadjah Mada buka suara terkait ramainya pembahasan mengenai gelar pendidikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang mendapat keraguan di masyarakat.

Di mana, mantan dosen Universitas Mataram Rismon Hasihoolan Sianipar menyangsikan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi lantaran lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan font Times New Roman.

Menurut Rismon, font tersebut belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an.

BACA JUGA:Hati-Hati! BPOM Ungkap 43 Ribu Produk Makanan Tak Layak Konsumsi Selama Ramadan

BACA JUGA:Lebaran 2025 Diprediksi Penuh Tantangan, Pengamat Ungkap Faktor Penyebabnya

Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta menyebut bahwa klaim ini menyesatkan yang disampaikan pendidik.

Pasalnya, menurut Sigit, Rismon yang merupakan akademisi, dalam menyimpulkan suatu informasi seharusnya didasarkan pada fakta dan metode penelitian yang baik.

Untuk membuktikan keaslian ijazah Jokowi, ia menegaskan, seharusnya juga melakukan perbandingan dengan ijazah dan skripsi yang diterbitkan pada tahun yang sama di Fakultas Kehutanan.

Terkait penggunaan font, Sigit menegaskan bahwa pada tahun penyusunan skripsi Jokowi sudah banyak mahasiswa yang menggunakan font Times New Roman, terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan.

Tak hanya itu, di sekitar kampus UGM juga sudah banyak percetakan yang menyediakan jasa cetak sampul skripsi, seperti Prima dan Sanur yang kini sudah tutup.

BACA JUGA:Menko Airlangga: Presiden Prabowo Ingin Masyarakat Manfaatkan Fasilitas Perbankan

BACA JUGA:Kepala BGN Sentil Timnas Kerap Kalah dari Negara Lain, Sebut Karena Kekurangan Gizi

“Fakta adanya mesin percetakan di sanur dan prima juga seharusnya diketahui yang bersangkutan karena yang bersangkutan juga kuliah di UGM,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, penggunaan font tersebut hanya pada lembar pengesahan, sedangkan isi skripsi setelah 91 halaman masih menggunakan mesin tik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads