Joki Skripsi Makin Marak, Darmaningtyas: Ubah Aturan Tugas Akhir
Joki Skripsi Makin Marak, Ki Darmaningtyas: Ubah Aturan Tugas Akhir-Tangkapan Layar/YouTube-
JAKARTA, DISWAY -- Pengamat pendidikan Ki Darmaningtyas menilai bahwa fenomena joki skripsi, terutama tugas akhir skripsi bagi mahasiswa akan sulit diberantas.
Terlebih, fenomena joki skripsi sudah ada sejak tahun 1980-an.
Hal ini karena pemerintah akan kesulitan, apabila melacak satu per satu jasa joki skripsi dan mahasiswa yang menggunakannya.
BACA JUGA:Menilik Sejarah Joki Skripsi Menurut Darmaningtyas, Sudah Ada Sejak Era 80-an
BACA JUGA:Perkuat Pendidikan Vokasi, Kemdikbudristek Optimistis Produk Lokal Mendunia
Di samping itu, penyedia jasa joki tugas kini terang-terangan beriklan di media sosial dan melalui endorse influencer.
"Kalau pelaku joki Skripsi yang dimaksudkan adalah joki skripsi, rasanya sulit ditindak karena sekarang beriklan mungkin lewat media sosial," kata Ki Darmaningtyas ketika dihubungi, Jumat, 26 Juli 2024.
Pemerintah, lanjutnya, tidak mungkin melototi media sosial setiap warga untuk melihat apakah ada joki skripsi atau tidak.
"Kalau dulu mereka iklannya lewat iklan kolom di koran-koran sehingga mudah dilacak alamatnya," terang Ki Darmaningtyas.
Penindakan pun masih terhambat lantaran pada pelaku tidak selalu tertangkap tangan apa mahasiswa yang sedang pesan skripsi ketika disidak.
BACA JUGA:Hari Terakhir Pendaftaran PPDB SKB Jakarta 2024 Tahap 2, Periksa Kembali Dokumen yang Diperlukan!
BACA JUGA:Berapa Gaji Lulusan PKN STAN? Simak Besaran Terbarunya
Walaupun tertangkap ada mahasiswa yang pesan skripsi, mereka lantas berkilah bahwa itu adalah konsultasi skripsi atau jasa bimbingan.
"Berkedok jasa bimbingan atau konsultasi skripsi, penjaja jasa tersebut juga menerima pembuatan skripsi secara penuh.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: