Gabriel membentuk kemitraan yang sulit ditembus dengan William Saliba musim lalu, tetapi pemain Brasil itu bisa saja dicadangkan jika Mikel Arteta memilih memainkan Calafiori sebagai bek tengah kiri.
Pemain Italia itu memainkan peran penting di Euro 2024 dan kedatangannya bisa membuat waktu bermain Gabriel sedikit berkurang.
BACA JUGA:Chelsea Kejar Striker Ganas Atletico Madrid, Terkendala Transfer Samu Omorodion Rp 2,1 Triliun
BACA JUGA:Manchester United Ingin Tukar Aaron Wan-Bissaka dengan Denzel Dumfries, Inter Gak Rugi?
Benjamin White
Dengan datangnya Calafiori, yang kemungkinan besar bermain sebagai bek kiri, Benjamin White bisa saja secara tidak sengaja kalah.
Jurrien Timber diperkirakan akan bermain sebagai bek kiri sebelum cederanya musim lalu dan dengan pemain Belanda itu akan menghadapi persaingan dari Calafiori dalam peran itu, ia mungkin akan pindah ke sisi sayap yang berlawanan.
Jika itu yang terjadi, White bisa saja dicoret dari daftar pilihan utama Arsenal, meski ia tampil apik tahun lalu.
Posisi Riccardo Calafiori Serba Bisa
BACA JUGA:Filip Jorgensen ke Chelsea dan Joao Neves ke PSG, Lima Bursa Transfer Terjadi Minggu Ini
BACA JUGA:Kevin De Bruyne Tolak Tawaran Gaji Rp 17 Miliar Per Minggu, Gelandang Manchester City Pilih Bertahan
Riccardo Calafiori mampu bermain sebagai bek tengah kiri atau bek kiri.
Ia lebih banyak ditempatkan di posisi bek tengah dalam sistem 4-2-3-1 Thiago Motta tahun lalu, saat Bologna lolos ke Liga Champions 2024-2025.
Sebuah pencapaian luar biasa untuk tim yang belum pernah tampil di Eropa (tidak termasuk Piala Intertoto minor) abad ini.
Salah satu alasan utama kisah Cinderella Bologna adalah pertahanan tangguh mereka, yang dipimpin Calafiori, yang hanya kebobolan 32 gol dalam 38 pertandingan. Hanya dua tim di Serie A yang kebobolan lebih sedikit gol.
Lahir di Roma, Calafiori tumbuh dalam sistem pemain muda Roma sebagai bek kiri yang berperingkat tinggi dan naik pangkat sebelum melakoni debut seniornya pada tahun 2020.