Saat 95 Negara Antre Jadi Pasien IMF, Menteri Bahlil Pamer Realisasi Investasi Indonesia!

Selasa 30-07-2024,21:54 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dengan bangga mengungkapkan bahwa sepanjang periode kuartal II.

Dalam data terbaru, penanaman modal asing (PMA) di Indonesia berhasil mencetak angka sebesar Rp 428,4 Triliun.

BACA JUGA:Jokowi Disebut Reshuffle KIM; Bahlil Menteri ESDM, Rosan Menteri Investasi, Ini Jawaban Istana

BACA JUGA:KPK Ungkap Ada Peluang Periksa Menteri Bahlil Terkait Korupsi eks Gubernur Maluku Utara

Dalam keterangannya, ia menyebutkan bahwa angka tersebut naik 6,3 Persen dari kuartal sebelumnya dan naik 16,6 Persen dari kuartal II-2023.

Bahlil menambahkan, kesuksesan Indonesia dalam membawa masuk investor masuk ke dalam negeri merupakan hal yang patut dibanggakan jika mengingat saat ini sudah ada 95 negara yang mengajukan bantuan pinjaman dana ke International Monetary Fund (IMF) akibat kondisi perekonomian global yang tak menentu.

"Kita semua tahu kalau saat ini kondisi perekonomian global sekarang masih berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Bahkan, sudah ada total 95 negara yang jadi pasien IMF," Ujar Bahlil dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Kementerian Investasi pada Senin 29 Juli 2024.

Merujuk pada data Kementerian Investasi, disebutkan juga bahwa terdapat lima negara dengan investasi terbesar di Indonesia sepanjang periode pertama Tahun 2024.

BACA JUGA:Menteri Investasi BKPM Bahlil Lahadalia Kunjungi Pabrik Chery di Tiongkok

BACA JUGA:Imbauan Direktur PNM ke Nasabah Mekaar, Pahami Risiko Investasi dan Jauhi Pinjol Ilegal

Di antara negara-negara tersebut, Singapura berhasil menempati posisi pertama dan disusul dengan China di posisi ke dua. Menurut keterangan Bahlil, Singapura telah menanamkan modal ke Indonesia sebesar 8,9 Miliar dolar AS hingga periode Semester I 2024. Kemudian, China juga menyusul dengan menanamkan modal sebesar 3,9 Miliar dolar AS.

Adapun lima wilayah penerima investasi terbesar adalah Jawa Barat dengan nominal Rp 63,7 Triliun, DKI Jakarta sebesar Rp 62 Triliun, Jawa Timur Rp 35,6 Triliun, dan Banten Rp33 Triliun, serta Sulawesi Tengah Rp 32,8 Triliun.

"Ini menunjukkan industrialisasi berjalan dengan masif. Dibalik ketidakpastian ekonomi global, kita bersyukur publik global masih mempercayai negara kita menjadi salah satu tujuan investasi," Jelas Bahlil.

Kategori :