Sate Presiden

Sate Presiden

Dahlan Iskan senam bersama Bupati Trenggalek M. Nur Arifin.--

Ini lebih jauh tapi harus saya jalani. Dari Trenggalek ke Surabaya pilih lewat Ponorogo.

Sudah puluhan tahun saya tidak melewati jalur itu. Kangen. Memang memutar lebih jauh tapi bisa saja lebih cepat.

Apa lagi lewat jalur yang lebih pendek perlu empat jam juga. Yakni saat berangkat dari Surabaya ke Trenggalek. Lewat Kediri-Tulungagung. Tidak bisa tiga jam. Masih tambah setengah jam untuk makan ayam lodho di Resto Pak Yusuf –20 menit sebelum tiba di Trenggalek.

Trenggalek sebenarnya yang punya masakan lodho, tapi Tulungagung yang punya nama. Senasib dengan Jambi: duku Palembang itu banyak yang dari Jambi.

Dua tahun lagi, untuk ke Trenggalek tinggal perlu waktu dua jam. Yakni setelah tol Surabaya-Kertosono tembus ke perbatasan antara Tulungagung-Trenggalek –lewat bandara baru: Dhoho di Kediri.

Trenggalek punya bupati yang berprestasi. Muda sekali. Ganteng sekali. Dari PDI-Perjuangan. Dapat gelar Sukarno Kecil. Namanya Mochamad Nur Arifin. Istrinya baru terpilih sebagai anggota DPR Pusat juga dari PDI-Perjuangan. 

Lain kali akan saya tulis apa saja kebijakan bupati yang anak tukang becak ini.

Trenggalek juga lagi mencoba sistem tanam padi hemat air. Dimulai dari uji coba di sebidang sawah. Setelah dua kali panen uji coba itu dianggap berhasil. Tahun ini akan dicoba di 20 hektare.

Inilah sawah bermembran.

Begini: sawah lama dikeruk sampai 40 cm. Lalu dihampari plastik di bawah dan sampingnya –sampai ke atas galengan.

Lalu tanah yang dikeruk tadi dikembalikan. Diolah. Diisi air. Ditanami. Hanya sekali itu mengisi air. Sesama petani tidak perlu rebutan air setiap hari.

Saya baru akan menulis lebih banyak kalau yang 20 hektare itu sudah panen kelak.

Dari Trenggalek ke Ponorogo hanya perlu waktu satu jam. Lewat kaki selatan Gunung Wilis. Naik turun. Berliku. Tapi sepi.

Tentu ada maksud tersembunyi di Ponorogo: makan sate ayam khas di sana. Di resto yang, meski banyak presiden RI pernah ke sana, saya justru belum pernah.

Ada dua kabar yang saya dapat di resto itu: baik dan buruk. Kabar baiknya: sate ayam ini memang enak. Pantas banyak foto presiden ada di dindingnya.

Kabar buruknya: seseorang curhat di resto itu tentang jeleknya nasib peternak sapi. Banyak peternak yang kembali jadi petani atau pergi merantau.

Misalnya yang di kecamatan Pudak, Ponorogo. Mereka awalnya sangat bergairah. Punya harapan bisa naik ke kelas menengah.

Itu terjadi setelah Covid-19. Bank menawari mereka kredit kepemilikan sapi perah. Satu orang bisa dapat dua ekor. Untuk membayar bunga dan cicilan diambil dari hasil perahan susu.

Lancar. Sesuai harapan. Tidak ada masalah pemasaran. Pabrik susu Nestle selalu membelinya.

Datanglah penyakit mulut dan kuku (PMK). Banyak sapi mati. Yang tidak mati pun tidak lagi produktif. Harus dijual dengan harga bantingan.

Yang tersisa adalah utang di bank. Mereka tidak tahu lagi bagaimana harus mengatasinya. Tidak mungkin lagi cari pinjaman baru di bank. Nama mereka sudah masuk daftar hitam.

Sate ini enak. Tapi pikiran ini tidak enak.(Dahlan Iskan)

Komentar Dahlan Iskan di Disway Edisi 29 Juni 2024: Kelas Menengah

djokoLodang

-o-- Seorang dokter bertengkar dengan istrinya di meja makan. Dia bangun seraya berkata, "Kamu juga tidak pandai di ranjang!!" Langsung keluar dari rumah dengan menahan marah. Menuju kafe langganannya. Kira-kira sembilan puluh menit kemudian, dia menyadari sikapnya yang agak keterlaluan, dan menelepon istrinya. Istrinya mengangkat telepon setelah beberapa kali berdering. "Kenapa kamu lama sekali baru mengangkat telepon?" "Aku lagi di ranjang." "Baru setengah sembilan dan sudah mau tidur?" "Bukan mau tidur. Aku sedang mencari pendapat kedua!" --jL-

Jokosp Sp

Muh. Chatib Basri sih sudah terlambat memberikan analisanya. Kalah telak sama Om Juve Zhang dan Ko@Liam. Ora onok opo opone. La gimana tidak?, Om Juve sudah tiap hari mengkritisi kinerja ekonomi dan pemerintahan yang kelihatannya gemerlap bagi sebagian orang namun di level masyarakat sangat-sangat sakit karena harus semua mahal dan susah mendapatkannya. Mulai minyak goreng mahal, beras mahal, gas susah mendapatnya harus antri dan setor KTP untuk dapat satu tabung gas elpigi 3 kg. Pertalite juga susah harus repot dengan menunjukkan barcode. Pelayanan kesehatan bpjs juga masih jauh dari harapan rakyat kismin. Apakah orang miskin memang diset harus susah mendapatkan fasilitas kenyaman?. Mengatur untuk jadi lebih sederhana saja susah kalau berhubungan dengan embel-embel ada "SUBSIDI". Kalau serius dan berani menangani "KORUPSI" harusnya pabrik dan industri akan berkembang dengan sendirinya, investor tidak perlu dirayu-rayu. Mereka akan datang jika iklim investasi menarik, tapi jika indek korupsinya masih tinggi ya cuma angan-angan palsu. Ngebor, ngebor, ngebor masih isi otak otaknya.

Fiona Handoko

selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jo dan teman2 rusuhwan. artsistik sekali sampul depan koran disway hari ini. bergambar joker, dengan judul joki, riang gembira garap tugas skripsi. joki seharusnya berarti seseorang yg memacu kudanya dalam suatu pertandingan. ternyata di indonesia, artinya berubah jadi "orang yg mengerjakan tugas / ujian milik orang lain, dan mendapatkan imbalan". ada juga arti yg lain. "orang yg memberi layanan kepada pengemudi mobil pribadi. agar bisa masuk kawasan 3 in 1. dan mendapatkan imbalan." ternyata saat ini. berkembang lagi bisnis joki dalam bidang olahraga. yaitu joki lari. apa manfaatnya? bisa untuk flexing. joki lari dari start sd km 30 an. nanti pengguna jasanya yg meneruskan lari sd finish. user dapat sertifikat dan medali finisher marathon. tujuan lain? bisa pula dipakai oleh pengguna jasa yg mau berasuransi kesehatan dgn nilai yg tinggi. buktinya bahwa ybs sehat. dgn akun strava (yg ternyata di "lari" kan oleh joki) yg impressive. hmmm, apakah bisnis joki lari ini bisa menumbuhkan kelas menengah yg baru? yaaah, lagi2 khas indonesia. mengutip berita di kompas. com. tarif joki lari adalah rp 2.000 per kilometer. jika kecepatan jogging rata2 15 km / jam. berarti lari 8 jam sehari. menghasilkan rp rp 240.000. lumayanlah, lari 2 hari. bisa beli sepatu AZA no 42.

Mirza Mirwan

"Kelas menengah yang dimaksudkan Chatib adalah ORANG yang pengeluarannya antara Rp1,9 juta sampai Rp9,3 juta/bulan." Dari kalimat di atas bisa diartikan yang kelas menengah itu berdasarkan pengeluaran bulanan (monthly expenses) per-kapita. Jadi misal sebuah keluarga terdiri dari 4 orang, bisa disebut kelas menengah bila minimal pengeluaran bulanannya Rp7,6 juta. Kalau demikian halnya, saya kok ragu ada 17% keluarga kelas menengah di Indonesia. Di AS acuannya adalah annual income (penghasilan tahunan), bukan annual/monthly expenses. Pun per-rumahtangga (household), bukan per-kapita. Untuk kelas menengah itu yang berpenghasilan antara $52.000 sampai $156.000 per-tahun (sekitar Rp 847 juta sampai Rp 2,54 miliar). Itu untuk rumahtangga terdiri dari 3 orang. Survei Pew Research Center 2022 mendapati 50% rumahtangga di AS termasuk kelas menengah. Dan itu juga jauh melorot ketimbang beberapa dekade yang lalu yang mencapai 71%. Hayo...manteman, dengan acuan monthly expenses Rp1,9 juta/orang/bulan saja keluarga Anda termasuk middle class, upper middle class, atau emerging middle class?

Rizal Falih

Golongan kelas menengah, orang yang dianggap tetangganya adalah orang kaya. Ada kendaraan pribadi di rumah, nyatanya lebih memilih ke kantor menggunakan angkutan umum. Disamping karena macet, sebenarnya juga karena harga bahan bakar kendaraan yang  tinggi. Sehingga berpengaruh juga terhadap cost pengeluaran, biaya transportasi. Kelas menengah tidak bisa mendapat bansos, karena secara fisik rumahnya lebih baik dibandingkan keluarga penerima bantuam sosial dari pemerintah. Nyatanya uang gajinya habis untuk biaya listrik dan sekolah anak yang tinggi ditambah biaya kebutuhan rumah tangga, sehari-hari. Kelas menengah inilah yang harus menerima kenyataan dianggap mampu oleh masyarakat disekitarnya. Padahal tidak berlebih juga. Biasanya menjadi langganan penerima proposal sumbangan kegiatan di lingkungannya, dari Pak RT. Julukannya keren, donatur. Seringkali juga menjadi tumpuan sebagai tempat berhutang bagi kerabat dekat maupun jauh. Padahal dia pun harus menggadaikan sertipikat tanahnya, jika perlu uang yang banyak dan mendadak.

Lagarenze 1301

Benny Ramdhani, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dikenal dengan sapaan Brani. Maka, ia benar-benar berani ketika dengan lantang menyebut inisial T sebagai bos judi online di Indonesia. Inisial T itu diucapkan Benny beberapa hari lalu disertai dengan bumbu kalimat seperti ini: "Orang ini adalah orang yang selama Republik Indonesia ini berdiri mungkin tidak bisa disentuh oleh hukum." Sejak saat itu, pikiran banyak orang berimajinasi mengenai siapa sosok T, bos besar judi online di Indonesia. Imajinasi semakin liar lantaran Benny mengatakan T adalah inisial nama depan, inisial nama belakang ia tak sebut. Tapi, jangan berharap realitasnya akan sama seperti imajinasi saya, Anda, dan mungkin banyak orang lainnya. Menjelang diperiksa oleh Bareskrim Polri terkait kegaduhan inisial T itu, Benny sudah memberikan klarifikasi di media. Yang ia maksud dengan inisial T bukanlah bos besar judi online di Indonesia. Inisial T, menurut Benny, diduga pelaku yang memperkerjakan PMI (Pekerja Migran Indonesia) ke Kamboja untuk sektor judi online dan scamming online. Jika dilihat konteksnya, ketika itu Benny memang berbicara dalam kaitan PMI. Ia memberikan sambutan pada acara Pengukuhan dan Pembekalan Komunitas Relawan PMI di Medan. Aduh, slamet... slamet.

Tivibox

Ibu : Lah, kalo stlh ditarik bank trus dilelang piye to... Bolkin : Gampang bu, bolkin ikut lelang juga Ibu : duitnya dari mana...? Bolkin : kredit di bank lagi...

Mbah Mars

Bolkin kebelet kawin. Ia mengamini ceramah Ustad, bahwa kalau nafsu syahwat sudah tak terkendali maka wajib hukumnya nikah. Karena tak sepeserpun uang ia punya maka Bolkin nekad pinjam biaya nikah ke Bank. Ibu: “Kamu nekad bener, Kin. Dengan apa kamu mau bayar angsuran bulanan ?” Bolkin:” Santai, Bu” Ibu: “Santai...santai dengkulmu” Bolkin: “Ini pengalaman teman kredit motor, Bu” Ibu: “Apa hubungannya ?” Bolkin: “Ia gagal mengangsur. Motor ditarik bank” Ibu: “Terus ?” Bolkin: “Jika saya gagal bayar angsuran, biar istri saya ditarik bank”

Liam Then

Mari pakai logika sederhana saja. Beras yang dijadikan nasi kemudian dimakan, hasilnya hanya dua : energi dan (maap) tinja. Kata @Bang Warung Faiz di bawah, beras sudah 50% kenaikan harganya YoY. Jadi mari kita lihat sendiri, kenyataan dan lingkungannya di masyarakat. Golongan mana yang paling terimbas kenaikan beras ini, dan bagaimana mereka salurkan "energi" yang mereka dapat dari makan beras mahal , dan kawan -kawannya yang mahal. Apakah dengan makan yang mahal-mahal itu, energi yang dihasilkan jadi berlipat ganda? Sehingga outputnya bertambah. Atau hanya menjadi tinja yang mahal. Tidak perlu jadi ahli ekonomi untuk tahu.

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Suatu pagi, kakek berusia 90 tahun menemui dokter untuk menjalani pemeriksaan tahunan. Setelah meneliti hasil lab, dokter berkata, "Kesehatan Anda secara fisik semua normal. Aku tidak tahu dengan kesehatan Anda secara mental dan spiritual. Selama ini, bagaimana hubungan Anda dengan Tuhan?" Kakek menjawab, "Aku dan Tuhan sangat dekat. Kami benar-benar terhubung. Tuhan bahkan membantuku dalam banyak hal." Kakek melanjutkan, "Setiap kali aku ke toilet untuk buang air kecil, lampunya menyala sendiri. Dan, ketika aku keluar, lampunya mati sendiri. Itu hebat, bukan?" Dokter merasa takjub sekaligus penasaran. Maka, ia menelepon istri si kakek. "Kesehatan fisik suami Anda sangat baik. Aku menelepon Anda karena ingin menanyakan satu hal. Benarkah ketika ia ke toilet untuk buang air kecil, lampu menyala sendiri saat ia masuk dan lampu mati sendiri saat ia keluar?" Dari balik telepon, istri si kakek terdengar menepuk jidat dengan keras. "Ya Tuhan, aku harus mengosongkan dan membersihkan kulkas lagi...."

Mirza Mirwan

Pemerintah Israel -- pemerintahnya, bukan warga Israel secara keseluruhan -- memang maunya benar sendiri. Ketika sebuah serangan roket jatuh disebuah lapangan bola di Dataran Tinggi Golan dan menewaskan 12 orang yang sedang main bola, mereka teriak-teriak dizalimi Hezbollah -- sementara Hezbollah merasa tak bertanggungjawab atas serangan roket itu. Tetapi, yang jelas, Golan Height itu sebenarnya teritori Syuriah yang diduduki Israel. Sementara ketika IDF dengan serangan udara dan artileri darat tiap hari sepanjang 24 jam membantai warga Palestina di Gaza, mereka merasa tidak bersalah. Padahal seluruh dunia mengutuknya. Sampai saat ini korban tewas di Gaza sudah 39.324 jiwa, sementara yang terluka 90.830 orang. Dan jumlah itu masih akan terus bertambah. Kecuali bila Tuhan menghendaki semua peralatan militer IDF tiba-tiba ngadat tak berfungsi. Atau semua personel IDF tiba-tiba diare berkepanjangan.

Gregorius Indiarto

Ternyata, saya termasuk kelas menengah (horee), karena pengeluaran saya lebih dari rp 550 ribu per bulan. Itu hanya untuk ngontrak bedeng, belum pengeluaran yang lain. Saya harus menyombongkan diri sendiri, bahwa saya kelas menengah, yang hidup di kontrakan. Met siang, salam sehat, damai dan bahagia.

Lagarenze 1301

Jadi ingat pelajaran SMP dulu. Muncul dalam ujian kelas dan ujian akhir. Negara apa saja yang mendirikan OPEC? OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) didirikan September 1960 di Baghdad oleh lima negara. Nama Venezuela lekat dalam ingatan, karena satu-satunya negara dari benua Amerika. Empat lainnya dari Timur Tengah: Iran, Irak, Kuwait, dan Arab Saudi. Oh, ya, Venezuela juga mengingatkan kepada Simon Bolivar. Dan, satu dekade terakhir, Venezuela jadi begitu akrab terdengar. Karena presidennya bernama Maduro. Mirip Madura.

Mirza Mirwan

Nicolas Maduro Moros mendekarasikan kemenangannya dalam pilpres Venezuela 28 Juli kemarin. Tetapi pihak oposisi tidak mengakuinya. Karena capres dari oposisi Edmundo Gonzalez Urritia memenangi suara di seluruh Venezuela. Menurut portal Venezuelanalysis bersumber dari buletin Consejo Nacional Electoral (KPU-nya Venezuela) yang dalam kendali Maduro, sang petahana memenangi 51,2% suara. Pemimpin oposisi Maria Corina Machado menolak untuk mengakui kemenangan Maduro. Dan penolakan Machado itu mendapat dukungan dari Presiden Chile, Costa Rica, dan Argentina. Presiden Gabriel Boric dari Chile bilang kemenangan Maduro itu sulit untuk dipercaya. Presiden Javier Milei dari Argentina dan Rodrigo Chavez dari Costa Rica kurang lebih berpendapat senada. Pun polling di masa kampanye menunjukkan Edmundo Gonzalez Urritia unggul jauh dari Maduro. Kekuasaan memang memabukkan. Maduro sudah menjadi presiden sejak 2013, dan membawa ekonomi Venezuela terpuruk. Eh, masih juga ingin menduduki kursi presiden untuk 6 tahun ke tiga kalinya.-- masa jabatan Maduro berakhir Januari 2025. Tetapi, memang, keterpurukan Venezuela sudah terjadi sejak Presiden Hugo Chavez, 1999 -2013. Dulunya sejak dekade 1970 Venezuela itu makmur zaman harga minyak melambung. Kini, meski tetap sebagai produsen minyak, Venezuela turun kasta. Dengan populasi sekitar 30 juta, GDP negara itu hanya US$80-an miliar.

djokoLodang

-o-- PRIA SEJATI Suami istri dari Salatiga sedang makan di sebuah kedai kopi di kota Solo. Sang istri melihat seorang wanita muda cantik duduk di meja tidak jauh dari mereka dan mengenakan sepasang sepatu tercantik yang pernah dilihatnyi. "Aku ingin tahu di mana dia mendapatkan sepatu itu," katanya kepada suaminya. "Aku mau bertanya padanya." Sang suami mengangkat tangan kanannya. "Biar aku saja, sayangku, yang menanyakannya. Let it be me. Seperti judul lagu kesayanganmu itu." Sang istri tersenyum. "Sungguh pria sejati! Terima kasih, Sayang." Suami berjalan ke arah wanita muda itu dan bertanya, "Nuwun sewu, bolehkah saya tahu di mana Anda mendapatkan sepatu itu?" "Aku menemukannya di toko yang tidak jauh dari sini," jawab wanita itu. "Bagus. Berapa harganya?" "Oh, sekitar tujuh juta lebih sedikit" "Terima kasih." Suami kembali ke mejanya dan berkata kepada istrinya, "Dia mendapatkan sepatunya di Surabaya." --jL-

Mbah Mars

Kalau ada yang bilang di negeri kita susahcari pekerjaan itu salah besar. SALAH BESAR ! Yang benar, SUSAH CARI PENGHASILAN. Kalau hanya kerja mudah saja. Tuh, nyabuti rumput-rumput di pinggir jalan agar tampak rapi dan bersih. Tuh, bersihkan sungai dan laut dari sampah-sampah. Dan lain-lain. Tapi yaitu, tidak ada yang mengasih bayaran.

Dewa Made Cakrabuana Aristokra

Sejak dahulu, Pak Chatib sering sekali menyinggung kelas menengah. Nyinggungya di berbagai isi pikiran (dan hati) yang ia tuliskan. Kelas menengah, si kelas atas mudah dapat kredit giro yang bayar bunga saja, si menengah ke bawah dapat kredit mikro, dan banyak kemudahan lain. Sementara si menengah "ditinggal" Baru ngeh dari tulisan terbarunya, kekhawatiran beliau bila kelas menengah "turun kelas". Inflasi menanjak, harga-harga naik, upah segitu-segitu saja, sampai banyak yang curiga, "jangan-jangan generasi muda ogah menikah karena kerja menghidupi diri saja susah..." Belum lagi berapa uang yang seharusnya bisa dibelanjakan ke warung sebelah, malah digaruk ke luar negeri lewat judi online... Pak Chatib menyiratkan, "kuatkan sektor formal, perkuat industri padat karya, jangan sampai daya beli menengah melemah..." dan Disway menambah tajam: ternyata judi online bisa meruntuhkan ekonomi satu negara... bila diabaikan.

Achmad Faisol

sepertinya sudah ditemukan solusinya... 2 ormas keagamaan menerima konsesi tambang... katanya untuk kesejahteraan anggota... presiden terpilih juga minta agar ormas non keagamaan yang berjasa kepada negara juga bisa dapat, begitu berita terkini... apakah konsesi tambang ke ormas akan mengerek jumlah kelas menengah dengan cepat dalam 5 tahun...? seperti biasa, biarlah waktu yang menjawabnya... siap-siap bikin kartu anggota bagi yang belum punya... ini hanya tulisan biasa, bukan sindiran... jangan ditafsirkan macam-macam...

Liam Then

Satu contoh kasus saja. Merk pisang Cavendish "Sunpride" yang banyak di supermarket itu. Kok bisa berhasil. Karena mereka mampu buka jalan, produk secara langsung masuk pasar. Tapi pemilik merk ini pengusaha yang modalnya besar. Petani dan nelayan kecil kita tak punya kemewahan dan nafas panjang seperti pemilik merk pisang "Sun Pride". Saya bermimpi, dengan campur tangan dan dukungan pemerintah yang tepat. Bukan tak mungkin, nanti banyak petani dan nelayan kecil dimasa depan bisa salin rupa, jadi pengusaha pisang besar , misal pisang Barangan ber merk "Ojo Lali", atau Mangga Arum Manis super matang pohon bermerk " Bukan Madu Rumah" Jika merata secara nasional. Pemerintah tak perlu pusing lagi, baca artikel seperti tulisan Pak MCB di Kompas.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 143

  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • alasroban
    alasroban
  • Parto Dookar
    Parto Dookar
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • iya nok
      iya nok
  • iya nok
    iya nok
  • iya nok
    iya nok
  • iya nok
    iya nok
  • iya nok
    iya nok
  • iya nok
    iya nok
  • sinung nugroho
    sinung nugroho
  • iya nok
    iya nok
  • yea aina
    yea aina
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Ulik Kopi
    Ulik Kopi
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
    • Liam Then
      Liam Then
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Rahma Huda Putranto
    Rahma Huda Putranto
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Nico Gunawan
    Nico Gunawan
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • siti asiyah
    siti asiyah
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
    • Liam Then
      Liam Then
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Liam Then
      Liam Then
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Macca Madinah
    Macca Madinah
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Macca Madinah
      Macca Madinah
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • DeniK
    DeniK
  • budi wibowo
    budi wibowo
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • Tivibox
      Tivibox
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Kurniawan Roziq
    Kurniawan Roziq
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • M Gathmir
    M Gathmir
    • hikends
      hikends
    • hikends
      hikends
    • M Gathmir
      M Gathmir
  • hikends
    hikends
    • Hery Purwanto
      Hery Purwanto
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Lukman Nugroho
    Lukman Nugroho
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Lukman Nugroho
    Lukman Nugroho
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Gianto Kwee
    Gianto Kwee
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Bahtiar HS
      Bahtiar HS
  • Sis Andy
    Sis Andy
    • Tivibox
      Tivibox
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • djokoLodang
      djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • dabudiarto71
    dabudiarto71
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Bahtiar HS
      Bahtiar HS
  • nur cahyono
    nur cahyono
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • Joko Riyanto
    Joko Riyanto
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Wong Temen
    Wong Temen
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Kak Idam
    Kak Idam
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • hikends
    hikends
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin