Namun saat dilakukan serangkaian pemeriksaan di RSU Amelia Pare, tim dokter menyatakan bahwa dirinya harus menjalani operasi pemasangan ring jantung dan dirujuk ke RSUD Dr Iskak Tulungagung.
Operasi tersebut urung dilaksanakan karena ada beberapa faktor. Akhirnya ia kembali menjalani rawat jalan dengan rutin konsumsi obat setiap hari.
"Kata dokter dianjurkan tetap melakukan rawat jalan. Jadi setiap bulan rutin berobat ke spesialis jantung. Selama saya konsumsi obat dan menjalani anjuran dokter, kondisi juga terjaga. Asal tidak banyak pikiran dan tidak kelelahan, maka tidak kambuh," tuturnya.
Peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) ini mengungkapkan, selama bertahun-tahun itu ia mendapat pelayanan kesehatan secara gratis.
Ia mengatakan, apabila tidak menggunakan JKN, untuk sekali datang ke dokter spesialis ia perlu mengeluarkan biaya hampir dua juta rupiah karena harga obat yang harus dikonsumsi cukup mahal. Sementara ia diharuskan kontrol rutin setiap bulan.
BACA JUGA:Jelaskan soal KRIS, BPJS Kesehatan Samakan dengan Transformasi Layanan KAI
BACA JUGA:Merasakan Manfaat Program JKN, Presenter David Rizal Apresiasi Layanan BPJS Kesehatan
“Kalau tidak menggunakan JKN, saya tidak tahu lagi berapa total biaya yang keluar sampai dengan saat ini. Kehadiran program yang dikelola BPJS Kesehatan ini sangat membantu saya,” bebernya.
Ketika awal akan menggunakan BPJS Kesehatan, ia mengaku sempat ragu, karena pernah mendengar kabar pelayanan untuk pasien BPJS Kesehatan berbeda dengan pasien umum.
Namun setelah menjalani sendiri, ia mengaku puas dengan pelayanan kesehatan menggunakan BPJS Kesehatan.
Bahkan sekarang ia dimudahkan dengan Aplikasi Mobile JKN untuk mengambil antrean. Yasin yang pernah menjalani rawat inap beberapa kali di rumah sakit juga mengaku, dirinya tak pernah mendapatkan layanan yang buruk.
"Saya pernah opname di RS Bhayangkara Kediri 10 hari dan pelayanan sangat baik. Tidak dibeda-bedakan. Kemudian pernah juga di RSUD Dr Iskak Tulungagung, pelayanannya juga baik,” lanjutnya.
“Terima kasih BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan ini betul-betul membantu kami sekeluarga. Semoga semakin banyak yang menjadi peserta BPJS Kesehatan. Kita tidak tahu kondisi ke depannya seperti apa. Syukur kalau tidak sampai terpakai. Tapi mengantisipasi itu lebih baik," tukasnya.