Kementan Bantah Tudingan KSP Edy Priyono yang Sebut Program Pompanisasi Tak Tepat Sasaran: Datanya Ngawur!

Selasa 06-08-2024,01:00 WIB
Reporter : Annisa Zahro
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Pj Bupati Temanggung dan Kementerian Pertanian mengklarifikasi isu bahwa program pompanisasi tidak tepat sasaran.

Hal ini bermula ketika Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono mengungkapkan hasil tinjauan pihaknya ke wilayah Temanggung.

Menurut temuannya, hampir tidak ada sawah karena banyak ditanami komoditas holtikultura, seperti cabai dan tembakau, tapi mendapatkan jatah pompa.

BACA JUGA:Menko Airlangga Klaim Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Tinggi Dibanding China dan Singapura, Ini Buktinya

BACA JUGA:Netizen Riuh Bandingkan Rony Agustinus dan Shin Tae-yong, Dua Pelatih Gagalkan Negaranya di Olimpiade Paris 2024

Padahal sejatinya, program pompanisasi Kementan ini merupakan bagian dari upaya upaya menggenjit produksi beras nasional sehingga dinilai tidak tepat sasaran.

Menanggapi hal ini, Pj Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo mengatakan bahwa informasi yang disampaikan Edy tersebut tidak valid.

Ia mengaku telah memberikan klarifikasi terkait pompa air yang digunakan di Desa Balesari, Kecamatan Bansari.

Dalam klarifikasinya diungkapkan bahwa unit pompa air bantuan berasal dari dana APBD Provinsi Jawa Tengah tahun 2024, bukan APBN sehingga bukan merupakan ketidaktepatan sasaran.

"Bantuan pompa air tersebut sudah sesuai peruntukannya dan digunakan untuk mendukung pengembangan Food Estate hortikultura, dan bukan merupakan bantuan pompa air mendukung Program Perluasan Areal Tanam Padi (PAT) dari Kementerian Pertanian," jelas Hary pada keterangan yang diterima Disway, 5 Agustus 2024.

BACA JUGA:Kronologi Lengkap Kecelakaan Mobil di Kemang yang Dikendarai Anak 9 Tahun

BACA JUGA:Politikus PKS Apresiasi Perbaikan BUMN di Bawah Kepemimpinan Erick Thohir: Transparansi Berjalan Baik

Sementara untuk Program PAT Tahun 2024 yang menggunakan APBN, Temanggung mendapatkan 29 unit pompa air yang disalurkan melalui Brigade Dinas sebanyak 10 unit, Brigade Kodim 10 unit, dan Kelompok Tani 9 unit.

Kemudian bantuan pompa air 9 unit di Kelompok Tani Desa Duren Kecamatan Bejen, Desa Selosabrang Kecamatan Bejen, Desa Karangtejo Kecamatan Jumo, Desa Klepu Kecamatan Kranggan, Desa Pendowo Kecamatan Kranggan, dan Desa Rejosari Kecamatan Pringsurat.

"Ini memastikan bahwa Kecamatan Bansari bukan menjadi sasaran PAT di Kabupaten Temanggung Tahun 2024 karena merupakan Kawasan Hortikultura khususnya cabai, dalam rangka mendukung upaya pengendalian inflasi," tuturnya.

Di sisi lain, Kementerian Pertanian menegaskan bahwa program pompanisasi yang menggunakan APBN untuk Penambahan Areal Tanam (PAT) hanya difokuskan untuk komoditas padi.

BACA JUGA:I Gede Sumarjaya Puji Terobosan Erick Thohir Tentang Klasterisasi dan Holdingisasi BUMNBACA JUGA:I Gede Sumarjaya Puji Terobosan Erick Thohir Tentang Klasterisasi dan Holdingisasi BUMN

BACA JUGA:Selesai Diperiksa, Kepala BP2MI Masih Ogah Beberkan Sosok T Pengendali Judi Online

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produksi serta menjaga ketersediaan pangan, khususnya pada masa perubahan iklim.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Moch Arief Cahyono mengungkapkan bahwa pernyataan KSP tidak valid dan memberi kesan tidak baik bagi Kementan.

Ia pun menyayangkan hal ini, terlebih disampaikan pada forum resmi ke publik secara terbuka.

"Pernyataan ini ngawur memberi data pompa dan memberi kesan yang tidak baik bagi Kementan. Padahal jelas program pompanisasi dilakukan pada komoditas padi dan terverifikasi. Nyatanya pompa yang diduga tidak tepat sasaran merupakan pengadaan lewat APBD Temanggung,” tegasnya.

BACA JUGA:Selesai Diperiksa, Kepala BP2MI Masih Ogah Beberkan Sosok T Pengendali Judi Online

BACA JUGA:Program Mitra Tani Perum Bulog Siap Jawab Tantangan Ketahanan Pangan

Senada dengan pernyataan Hary, program bantuan pompa air di Desa Balesari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung merupakan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) atau dari APBD Provinsi Jawa Tengah.

Sehingga dapat dipastikan bahwa pompa tersebut bukan berasal dari program pompanisasi Kementan yang menggunakan dana APBN.

Meski begitu, pihaknya tetap mendukung pemasangan pompa sejenis yang memberikan manfaat bagi para petani.

"Kementan tetap mendukung pemasangan pompa sejenis tersebut selama memberikan manfaat yang besar untuk petani," ujar Arief.

Kategori :