JAKARTA, DISWAY.ID-- Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan salam perpisahan kepada Presiden Jokowi jelang masa pensiunnya.
Mulanya, Luhut menyinggung kebijakan yang telah dilakukan Jokowi selama 10 tahun menjabat termasuk hilirisasi. Luhut yakin kebijakan itu akan menjadi kenangan tersendiri.
BACA JUGA:Jokowi Bantah Ucapan Luhut soal Pembatasan BBM Bersubsidi pada 17 Agustus: Ndak, Belum Rapat
BACA JUGA:Menko Luhut Akan Perkenalkan BBM Jenis Baru, Ini Kata Pertamina
"Saya percaya dengan leadership Bapak walaupun beberapa waktu lagi akan meninggalkan pemerintahan, tapi Bapak telah meninggalkan legacy yang saya kira tidak mudah untuk orang lain. Saya percaya Bapak Presiden, sepanjang waktu orang akan mengenang bahwa Bapak telah meletakkan landasan negara ini menjadi negara industrialisasi, tidak hanya pengekspor material," kata Luhut dalam peresmian Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu, 7 Agustus 2024.
Dengan mata berkaca-kaca, Luhut lantas mengucapkan selamat jalan kepada Presiden Ke-7 RI yang sebentar lagi mengakhiri masa jabatannya pada Oktober 2024.
“Saya kalau boleh mungkin sentimentil, selamat jalan, Pak. Bapak (Jokowi) akan menjadi kenangan, walaupun masih 2–3 bulan Pak Presiden, tetapi saya kira acara penting semacam ini buat saya pribadi sangat menyentuh,” ujarnya.
BACA JUGA:Menko Luhut Jalankan Strategi Ini untuk Atasi Tiket Pesawat Mahal
BACA JUGA:Luhut Siap Batasi BBM Subdisi Mulai 17 Agustus, Begini Respon Pertamina
Luhut punya kenangan tersendiri dengan Jokowi mengenai ekspor nikel. Dia teringat keberanian Jokowi tentang kebijakan ekspor nikel kini membuahkan hasil yang signifikan.
"Karena saya ingat di depan pintu masuk istana di belakang, Bapak confirmed untuk kita membanned ekspor nikel dan itu merupakan tantangan karena kita kehilangan 1,5 miliar (US dolar), tapi sekarang buahnya kita disegani kita dihormati, teknologi kita akan bagus dan ekspor kita meningkat," ucapnya.
Luhut menilai Indonesia kini menjadi negara yang berkarakter. Ia mengajak seluruh menteri untuk mengawal kebijakan yang telah dibangun Jokowi.
BACA JUGA:Luhut Pandjaitan Ungkap Bahan Bakar Calon Pengganti BBM Bensin
BACA JUGA:Ramai Kisruh Bea Masuk 200 Persen, Ini Tanggapan Menko Luhut
"Tidak ada orang anggap enteng lagi Indonesia, bahwa Indonesia bisa diatur, Indonesia negara besar, negara yang punya karakter, negara yang bisa mengatakan ya, dan negara bisa mengatakan tidak. Oleh karena itu, kita semua pembantu presiden harus betul-betul mengawal semua peraturan dengan baik kita harus jaga kredibilitas presiden yang dibangun 10 tahun,"tukasnya.