PKS Move On dari Anies, Lirik Ridwan Kamil di KIM Plus

Sabtu 10-08-2024,18:38 WIB
Reporter : Cahyono
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai berpindah hati alias move on dari Anies Baswedan dan mencoba melirik Ridwan Kamil (RK) di pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.

Pasalnya, dukungan untuk Anies yang semula dipasangkan dengan kadernya yakni Mohamad Sohibul Iman (AMAN) sudah kadaluarsa.

BACA JUGA:PKS Pilih Sodorkan Kadernya Ketimbang Anies ke KIM Plus di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

BACA JUGA:PKS Putuskan Merapat ke Prabowo-Gibran, Ahmad Syaikhu: Amanat Majelis Syuro

Hal itu sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan yakni 40 hari terhitung sejak 25 Juni-4 Agustus 2024.

"Jadi keputusan dari DPP PKS sebelumnya bahwa kita rencana yang pertama adalah mengusung Bapak Anies-Sohibul Iman. Dan kerangka kerja kita itu berlangsung dari sejak deklarasi tanggal 25 Juni hingga 4 Agustus, kemarin," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 9 Agustus 2024.

Kholid menjelaskan, dalam jangka waktu 40 hari itu PKS tidak juga mendapat dukungan dari parta lain.

Kata dia, meski PKS jadi pemenang di Jakarta, belum bisa melengkapi syarat minimal 22 kursi di DPRD DKI untuk mencalonkan Anies seorang diri.

BACA JUGA:Anies Tunggu Pernyataan Resmi PKS Soal Isu Tarik Dukungan

"PKS walaupun partai pemenang di Jakarta kita memiliki 18 kursi, masih kurang 4 kursi tentu sebagai partai politik ketika kita belum memenuhi kursi tadi," kata Kholid.

"Kandidat yang kita usung (AMAN) tidak bisa berlayar hingga saat ini," tambah Kholid.

Atas dasar itu, PKS kini membuka opsi kedua untuk berkomunikasi dengan pihka Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Pada komunikasi dengan KIM, kata Kholid, PKS sebagai pemenang Pemilu di Jakarta tentunya menyodorkan kadernya sebagai calon gubernur atau wakil gubernur Jakarta di Pilkada 2024.

BACA JUGA:Beri Sinyal Tinggalkan Anies di Pilkada Jakarta, PKS Bakal Umumkan Cagub Baru dalam 1-2 Hari Kedepan

"Jadi keputusan PKS yang tidak berubah sejak awal adalah karena aspirasi mandat dari warga Jakarta tertinggi itu di PKS karena kita pemenang pemilu, maka PKS memutuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur atau sebagai calon wakil gubernur itu keputusannya," kata Kholid.

Kategori :