Di Hadapan Kader PDIP, Ganjar dan Panda Nababan Bahas Strategi Pemenangan Pilkada 2024

Minggu 11-08-2024,10:48 WIB
Reporter : Candra Pratama
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dan politisi senior PDIP Panda Nababan membagikan resep kemenangan dalam pilkada kepada Tim Pemenangan Pilkada Daerah PDI Perjuangan di Pilkada 2024.

Solidaritas dan kejujuran menjadi kunci kemenangan calon kepala daerah yang diusung oleh PDI Perjuangan.

Hal itu disampaikan oleh Ganjar dan Panda secara terpisah di acara pelatihan nasional tim pemenangan pilkada 2024 PDI Perjuangan di Bogor, Jumat 9 Agustus 2024 dan Sabtu, 10 Agustus 2024.

BACA JUGA:Pilkada di Depan Mata, Bagja Minta Humas Bawaslu Kerja Fokus dan Penuh Inovasi

Turut hadir dalam acara pelatihan tersebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDI Perjuangan Rano Karno, Ketua Tim Pemenangan Nasional Pilkada PDI Perjuangan Adian Napitupulu dan Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Pilkada PDI Perjuangan Aria Bima.

"Bagaimana calon yang di survei rendah bisa menang? Bagaimana kerja-kerja politiknya? Ada yang perlu dicatat, satu popularitas calon, kalau itu lemah maka harus diperkuat dukungan, maka potensi menang tinggi. Kedua, kalau kita solid maka potensinya menangnya tinggi," ujar Ganjar.

BACA JUGA:PKS Pilih Sodorkan Kadernya Ketimbang Anies ke KIM Plus di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Selain menjaga soliditas, Ganjar juga meminta seluruh tim pemenangan tidak takut untuk jujur kepada diri sendiri dan tim pemenangan dalam hal pemetaan politik.

Dengan kejujuran, kata Ganjar, maka strategi dan langkah gerak dapat disusun dengan tepat sasaran dan berpotensi membuat calon kandidat yang diusung memenangkan pilkada.

"Termasuk kejujuran berani melaporkan jika terjadi dugaan kecurangan dan intimidasi di Pilkada mendatang," tuturnya.

BACA JUGA:Faktor Kedekatan Budaya, Perantau Jawa Bakal Mendukung Isran-Hadi di Pilkada Kaltim 2024

Adapun, Panda Nababan menyampaikan, tim pemenangan calon kepala daerah harus mampu melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dengan sangat detail.

Dia mencontohkan saat dirinya melakukan SWOT menjelang Kongres PDI Perjuangan di Sukolilo tahun 1993.

"Tahun 1993 sebelum ibu megawati berangkat ke Kongres PDI Perjuangan di Sukolilo, saya melakukan analisis swot secara betul-betul secara mendalam dan detail. Sehingga kami sudah tahu apa yang menjadi kelemahan beliau," kata Panda.

BACA JUGA:Wacana Satu Calon Melawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta, PKB: Itu Bisa Terjadi Menurut Konstitusi

Kategori :