JAKARTA, DISWAY.ID-- Angin duduk merupakan bahasa awam bagi gangguan angina pectoris.
Kondisi ini ditandai dengan nyeri pada dada yang biasanya merupakan gejala dari penyakit jantung koroner.
"Kondisi angin duduk ditandai dengan nyeri pada dada yang biasanya merupakan gejala dari penyakit jantung koroner," kata Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari dr. Ngabila Salama, MKM kepada Disway, 11 Agustus 2024.
BACA JUGA:Pemerintah Telusuri Penyebab PHK Massal, Naik 21,4% Tahun 2024
Di mana, nyeri dipicu oleh penyempitan atau penyumbatan arteri korner sehingga menyebabkan aliran darah ke jantung berkurang.
"Nyeri tersebut dipicu oleh berkurangnya aliran darah ke jantung akibat adanya penyempitan atau penyumbatan arteri koroner," lanjutnya.
Adapun penyebab angin duduk atau serangan jantung bisa karena beberapa faktor, seperti kelelahan, kebiasaan hidup kurang sehat, hingga konsumsi obat-obatan tertentu.
"Penyebab angin duduk atau serangan jantung bisa karena kecapekan, stress, merokok, kondisi makanan, atau obat-obatan terakhir yang dikonsumsi yang dapat memicu serangan jantung," papar Ngabila.
BACA JUGA:Waspada Kanker Saluran Cerna, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Terbaru
Biasanya, nyeri pada angin duduk dapat mereda dengan sendirinya ketika kondisi angina pectoris telah stabil.
Meski begitu, ia menegaskan untuk tetap waspada terhadap angin duduk meski telah dalam kondisi stabil.
Hal ini karena angin duduk tetap perlu diobati dan dicegah demi tidak menjadi lebih parah lagi.
"Jika mengalami kondisi nyeri di atas sebaiknya segera datang ke fasilitas kesehatan untuk didiagnosis dan diobati segera. Karena kondisi angina pectoris stabil pun perlu diobati dan dicegah agar tidak menjadi lebih parah atau angina pectoris tidak stabil," tandasnya.