Jokowi Sebut Istana di Jakarta dan Bogor Peninggalan Belanda, Dibayangi Bau-Bau Kolonial Tiap Hari

Selasa 13-08-2024,10:52 WIB
Reporter : Anisha Aprilia
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Jokowi menceritakan sejarah istana kepresiden di Jakarta.

Cerita itu disampaikan oleh Jokowi dihadapan para kepala daerah seluruh Indonesia di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Selasa, 13 Agustus 2024.

Jokowi menyebut Istana Presiden di Jakarta dan Bogor adalah bekas kolonial Belanda.

BACA JUGA:Mantap! 18 Unit SPKLU PLN Siap Layani Kendaraan Listrik HUT RI ke 79 di IKN

“Jadi kalau istana kita yang ada di Jakarta, yang ada di Bogor itu adalah istana bekas kolonial yang dulunya dihuni,” kata Jokowi.

Jokowi menceritakan bahwa Istana Kepresidenan di Jakarta dan Bogor dulunya dihuni oleh Gubernur Jenderal Belanda.

BACA JUGA:Atta Halilintar Rilis Lagu 'Torang Indonesia' Kado Spesial HUT RI, Begini Liriknya

“Jadi di Istana Negara itu dihuni oleh Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten. Kemudian Istana Merdeka saya juga kaget ternyata Istana Negara dan Istana Merdeka berbeda. Dihuni oleh Gubernur Jenderal Johan Willem van Landsbarge. Kemudian yang di Bogor ternyata juga ada Gubenur Jenderal lagi Gubernur Jenderal Belanda, GW Baron van Imhoff,” imbuhnya.

Jokowi merasakan bau-bau kolonialisme di Istana Presiden, baik di Jakarta maupun Bogor. Ia merasakannya hampir setiap hari.

BACA JUGA:Janji Prabowo yang Bertekad Bakal Teruskan Pembangunan IKN Meski Memakan Waktu Lama

“Bau-baunya kolonial selalu saya rasakan setiap hari, dibayang-bayangi,” ujar Jokowi.

Eks Wali Kota Solo ini menyebut, hal ini jadi salah satu alasan dirinya membuat IKN.

BACA JUGA:Intip Megahnya Istana Wakil Presiden di IKN, Bakal Dibangun dengan Konsep Huma Betang Umai

Ia menegaskan rakyat Indonesia bisa membuat Ibu Kota sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

“Dan sekali lagi kita ingin menunjukkan kita punya kemampuan untuk juga membangun ibu kota sesuai dengan keinginan kita, sesuai desain kita. Tetapi memang masih memerlukan waktu yang panjang,” tutur Jokowi.

Kategori :