BACA JUGA:Sasa Hadirkan Inovasi Kuliner Sehat dan Praktis di Food & Hotel Indonesia (FHI) 2024
"Pecel itu salah satu makanan favorit Bung Karno dan sambel pecel yang digemari bungkarno itu harus diimpor dari Blitar. Pembuat pecelnya namanya Mbok Rah."
Kemudian untuk minuman, ia menyukai kopi liong ya g berasal dari Bogor.
"Yang terpenting dari ini semua menurut saya adalah bagaimana cita cita dari Bung Karno yang menginginkan bahwa Indonesia itu memiliki kedaulatan makanan," tuturnya.
Menurut Soekarno, rakyat Indonesia tidak akan kelaparan karena kekayaan ragam jenis makanan itu sendiri.
"Itu harus kemudian dijadikan menjadi bagian dari politik pangan dari diplomasi pangan yang memang Bung Karno tampilkan di dalam konferensi dunia, seperti Konferensi Asia Afrika, Bung Karno terjun langsung untuk melihat makanan yang dihidangkan."
Proklamator tersebut pun tak membiarkan makanan asing berada di meja perjamuan.
BACA JUGA:Daftar Event Jakarta di Lapangan Banteng Bulan Juli 2024, Ada Pameran hingga Festival Kuliner
"Beliau mau semua makanan yang ditampilkan (di Konferensi Asia Afrika) bercita rasa Jawa Barat atau Sunda. Jadi ada peyeum, opak, itu semua yang ditampilkan. Buah-buahannya harus buah-buahan Indonesia," tandasnya.
Terkait politik pangan, lanjut Puti, Bung Karno menekankan adanya kedaulatan pangan.
Artinya, harus ada makanan pendamping yang bisa menjadikan rakyat Indonesia tidak hanya bergantung kepada beras atau nasi.
"Wilayah Indonesia sangat besar dan memiliki keragaman pangan. Kita bisa makan ubi, ketela, kita jagung, kita bisa makan sagu. Dan ini harus menjadi bagian dari kedaulatan makan Indonesia," tandasnya.