JAKARTA, DISWAY.ID – Untuk pertama kalinya setelah 28 tahun lalu, pameran kedirgantaraan tingkat internasional kembali di gelar di Indonesia.
Dibungkus dalam tema ‘Where Aerospace Excellence Meets Defense Innovation’, Bali International Airshow 2024 direncanakan akan berlangsung pada 18-21 September 2024, bertempat di General Aviation Terminal, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Berbagai harapan dan target yang di sasar dalam penyelenggaraan air show kali ini, mulai dari pengenalan industri dan teknologi aviasi Tanah Air, hingga menampillkan berbagai pesawat pribadi, penumpang, pesawat tempur hingga ransportasi udara lainya.
BACA JUGA:Ilmuwan Senior ITB Beberkan Poin Penting, Pembentukan Badan Gizi Nasional
Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia menjelaskan bahwa, transportasi udara merupakan hal yang sangat penting bagi Indonesia.
Hal ini tak lepas dari luasnya wilayah dan kondisi geografis, sehingga diharapkan dengan air show ini akan dapat menarik investor dalam industri transportasi dalam negeri.
Selain ini juga diharapkan dengan ajang ini akan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam industri kedirgantaraan regional.
Menurut Luhut, saat ini perjalanan industry penerbangan Indonesia telah berada di jalur yang tepat dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 5 persen pada armada pesawat selama lima tahun ke depan dan Indonesia diperkirakan akan menjadi pasar penerbangan terbesar ke-4 pada tahun 2037.
Hal senada juga disampaikan oleh Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan Indonesia dengan adanya air show ini dapat menarik investor dalam berinvestasi di transportasi udara.
Pasalnya saat ini Indonesia sendiri mesih kekurangan 200 pesawat penumpang untuk melayani transportasi udara khususnya di wilayah yang terpencil.
Sedangkan Andy wismarsyah yang merupakan CEO Inaro 17 yang merupakan penyelenggara ajang ini menyampaikan bahwa Bali International Air Show 2024 akan menghadirkan lebih dari 100 perusahaan aviasi global.
Andy menjelaskan bahwa para peserta telah mengkonfirmasi kehadairannya dan berbagai pesawat hingga pelaku industri mulai dari Airbus, Bell Helicopters, Boeing, Brahmos, Dassault Aviation, Embraer, Garuda Group, Leonardo, Lion Air, MBDA, PT Dirgantara Indonesia, Textron Aviation dan Thales.