Kendati meraih banyak prestasi, AGK menyebut semua hal itu harus berujung pada rasa pahit yang harus diterima karena Airlangga mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum Partai Golkar.
AGK menambahkan, Golkar harus memiliki ketua umum definitif sebelum pelantikan anggota DPR, DPRD, serta Presiden-Wakil Ketua Presiden.
BACA JUGA:Partai Golkar Ajak Jokowi dan Prabowo Hadiri Munas, Soal Keanggotaan Masih Terbuka
"Golkar harus mengawal transisi pemerintahan selanjutnya dan menyikapi dinamika politik dengan baik. Kita akan menjalankan organisasi dengan jelas dalam menjalani suksesi kepemimpinan yang akan kita lewati dengan elegan dan tanpa gejolak," pungkas AGK.
Diketahui, Agenda Rapimnas tersebut dihadiri oleh 500 peserta uang terdiri dari pengurus pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, dewan pembina, dewan kehormatan, dewan penasihat, dan dewan etik Partai Golkar, serta dihadiri oleh organisasi sayap Partai Golkar seperti Kosgoro, MKGR, AMPI, MDI, dan organisasi lain.