“Kemungkinan gaya hidup kita juga yang sudah mulai banyak yang naik sepeda, perubahan penggunaan kendaraan listrik,
perubahan gaya hidup berjalan kaki, menggunakan transportasi menjadi faktor-faktor penurunan pencemaran,” terangnya.
BACA JUGA:Sikat! Promo Kemerdekaan 2024 Kopi Kenangan Cuma Bayar Rp 70.000an Dapat 5 Varian Minuman
Selain itu, faktor iklim yang lebih basah dibanding tahun lalu juga berkontribusi pada penurunan pencemaran udara.
Seperti yang diketahui, tahun lalu Indonesia dilanda kemarau yang berkepanjangan.
"Di tahun 2024, kita jauh lebih basah, jadi masih banyak hujan di bulan Juli, Agustus. Mungkin menurut ramalan BMKG nanti, Oktober sudah normal. Ada hujan lagi sehingga udara akan menjadi lebih bersih," pungkasnya.