Pemerintah Tawarkan 2 PLTA ke Tiongkok Melalui Bahlil Lahadalia Diajang ICEF 2024

Rabu 04-09-2024,01:00 WIB
Reporter : Reza Permana
Editor : Reza Permana

JAKARTA, DISWAY.ID –  Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM, Bahlil Lahadalia tawarkan PLTA yang ke pihak Tiongkok.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bahlil di ajang The 7th Indonesia China Energy Forum (ICEF) di Kuta Selatan, Bali.

Adapun 2 PLTU atau Pembangkit Listrik Tenaga Air yang ditawarkan oleh pemerintah kepada Tiongkok adalah PLTA di Kayan dengan kapasitas 13.000 MW dan Mamberamo yang berada di  Papua dengan kapasitas 24.000 MW. 

"Saya tawarkan kepada teman-teman investor Tiongkok beberapa potensi yang dapat kita kembangkan bersama,” papar Bahlil.

BACA JUGA:Bos MU Blak-blakan Jadon Sancho Cuma Jadi Pilihan Kelima Erik ten Hag, 'Kedalaman Kami Cukup!'

BACA JUGA:Dituduh Suka Mencuri Hasil Tanaman, Petani Bunuh Petani di Teluknaga Terancam 15 Tahun Penjara

“Di sinilah pertemuan untuk menemukan formulasi yang tepat dalam rangka pengembangan bisnis bersama," tambah Bahlil.

Dalam mkesempatan itu Bahlil juga menyampaikan roadmap transisi energi, pemerintah Indonesia menerapkan strategi menuju karbon netral dari sisi suplai, seperti fokus pada pembangkit listrik tenaga surya, hidro, panas bumi dan hidrogen. 

Bahlil juga menyampaikan bahwa langkah lain yang diambil adalah penghentian pembangkit listrik batubara secara bertahap, dan penggunaan teknologi rendah emisi, yaitu teknologi CCS/CCUS.

BACA JUGA:KPK Terima Laporan 19.025 LHKPN Caleg Terpilih, 319 Belum Lengkap 

BACA JUGA:Santai Bak Anak Jaksel, Pramono-Rano Makan Malam Bareng Pengunjung Blok M

Aspek lain yang menjadi fokus pemerintah di masa mendatang adalah keberadaan hilirisasi yang berorientasi green energy dan green industry.

"Kunci dari implementasi kebijakan ini adalah keberadaan listrik," tambah Bahlil dilansir di esdm.go.id

Berdasarkan roadmap transisi energi, pemerintah Indonesia menerapkan strategi menuju karbon netral dari sisi suplai, seperti fokus pada pembangkit listrik tenaga surya, hidro, panas bumi, dan hidrogen. 

Adapun langkah lain yang diambil adalah penghentian pembangkit listrik batubara secara bertahap, dan penggunaan teknologi rendah emisi, yaitu teknologi CCS/CCUS.

Kategori :