Mengenal Wabah Mpox Sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Global, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Jumat 06-09-2024,17:48 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Wabah Mpox memicu kecemasan di dunia. 

Hal itu pasca keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengeluarkan peringatan terkait memburuknya penyebaran wabah Mpox di Kawasan Afrika khususnya Republik Demokratik Kongo.

Lantas apa penyebab wabah Mpox ini kembali merebak dan dinyatakan sebagai keadaan darurat medis di dunia?

Prof. Maksum Radji, Guru Besar Mikrobiologi Prodi Farmasi Universitas Esa Unggul, memberikan pendapatnya mengenai penyebab wabah penyakit ini kembali merebak.

Mengawali perbincangan ini, Prof. Maksum menjelaskan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC) atas merebaknya wabah Mpox yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox atau cacar monyet. 

Lonjakan kasus wabah Mpox secara masif ini merupakan yang kedua kalinya dalam 2 tahun terakhir sehingga mendorong WHO pada tanggal 15 Agustus 2024 yang lalu, mengumumkan bahwa wabah Mpox ini sebagai keadaan darurat medis secara global. 

Pengumuman kondisi darurat dipercepat setelah pejabat kesehatan Swedia mengkonfirmasi terdeteksinya sebuah kasus Mpox varian baru ini sebagai infeksi pertama yang terdeteksi di luar Afrika. 

BACA JUGA:Dinkes Sebut 11 Orang Penyintas Mpox di Jakarta Telah Sembuh

Apa itu Mpox?

Dilansir dari laman who.int wabah Mpox yang sebelumnya dikenal dengan monkeypox, adalah penyakit yang disebabkan oleh monkeypox virus (MPXV). 

Virus ini merupakan virus berjenis DNA untai ganda berselubung dari genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae. 

Ada 2 clade virus yang berbeda yaitu clade I (dengan sub-clade Ia dan Ib) dan clade II (dengan sub-clade IIa dan IIb). Clade I ini dianggap lebih parah dan lebih cepat menular dibandingkan dengan MPXV Clade II.

Wabah global Mpox pada tahun 2022 disebabkan oleh sub-clade IIb di Afrika termasuk di beberapa negara Eropa dan Asia. 

Sedangkan pada tahun 2024 terjadi peningkatan wabah Mpox yang disebabkan oleh sub-clade Ia dan Ib di Republik Demokratik Kongo dan di negara-negara lain di Afrika. 

Pada Agustus 2024, sub-clade Ib juga telah terdeteksi di luar negara Afrika, termasuk di Swedia, Filipina dan Thailand.

Kategori :