Mengenal Wabah Mpox Sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Global, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Jumat 06-09-2024,17:48 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

Adapun kasus terkonfirmasi Mpox tersebar di 6 provinsi, yakni Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur.  

DKI Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi, yakni 59 pasien, disusul Jawa Barat 13 pasien. Kemudian Banten 9 pasien dan diikuti oleh Jawa Timur 3 pasien, DIY 3 pasien, dan Kepulauan Riau 1 pasien.

Walaupun demikian pada awal September 2024 dilaporkan adanya beberapa suspek baru dan masih dalam status pemeriksaan dan uji konfirmasi. 

Disamping itu Kemenkes RI menegaskan bahwa sub-clade 1B yang merupakan varian Mpox baru belum terdeteksi di Indonesia.

BACA JUGA:Indonesia Siapkan 1000 Vaksin Mpox Buatan Jerman dan Jepang

Pengobatan dan Upaya Pencegahan

Tujuan pengobatan Mpox adalah untuk mengatasi ruam, mengelola rasa sakit, dan mencegah komplikasi. 

Vaksinasi ini direkomendasikan bagi orang-orang yang berisiko tinggi tertular Mpox, terutama selama wabah.

Kelompok yang berisiko tinggi terkena Mpox antara lain para tenaga medis yang berisiko terpapar, orang-orang yang tinggal serumah atau dalam komunitas dekat dengan penderita Mpox, orang-orang yang memiliki banyak pasangan seks, termasuk pria yang berhubungan seks dengan pria; dan para pekerja seks.

Vaksin juga dapat diberikan setelah seseorang kontak erat dengan seseorang yang menderita Mpox sebagai profilaksis. 

Dalam kasus ini, vaksin harus diberikan kurang dari 4 hari setelah kontak erat dengan seseorang yang menderita Mpox. Vaksin dapat diberikan hingga 14 hari jika orang tersebut tidak menunjukkan gejala.

BACA JUGA:Cara Skrining SatuSehat Health Pass untuk WNI-WNA, Antisipasi Penyebaran Mpox Makin Luas!

Adapun jenis vaksin Mpox yang digunakan di Indonesia adalah golongan Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN). 

Vaksin ini Mpox ini merupakan vaksin turunan smallpox generasi ke-3 yang bersifat non-replicating yang telah mendapat rekomendasi dari WHO untuk digunakan saat wabah Mpox.

Jika kamu penasaran dengan bagaimana pembuatan obat yang dipakai bisa benar-benar tepat dan efektif untuk menyembuhkan penyakit. kamu bisa berkuliah di prodi Farmasi Universitas Esa Unggul. 

Prodi ini unggul di bidang nutraseutikal, memanfaatkan ilmu farmasi untuk mengembangkan obat, suplemen makanan, dan pangan dari bahan alami di Indonesia, baik untuk pencegahan maupun pengobatan penyakit. Oleh karena itu, yuk buruan daftar kuliah di prodi Farmasi Universitas Esa Unggul.

Kategori :